Mohon tunggu...
Stefi Rengkuan
Stefi Rengkuan Mohon Tunggu... Wiraswasta - Misteri kehidupan itu karena kekayaannya yang beragam tak berkesudahan

Lahir di Tataaran, desa di dekat Danau Tondano, Minahasa. Pernah jadi guru bantu di SD, lalu lanjut studi di STFSP, lalu bekerja di "Belakang Tanah" PP Aru, lalu di Palu, dan terakhir di Jakarta dan Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Profisiat, Prof. Perry Rumengan atas Musik Liturgi dengan Pendekatan Multidisiplin, Satu-satunya?

31 Desember 2023   01:20 Diperbarui: 1 Januari 2024   12:37 485
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, menurut Teresa, bukan karena St. Caecilia adalah seorang musikus besar, melainkan karena jiwanya yang tercengkam oleh kasih akan Tuhan yang diimani dan disetiainya itulah walaupun dalam kondisi ditinggalkan dan  tak berdaya di hadapan para algojo yang siap menghabisi tubuh fisiknya. Dia tidak heran akan kekuatan jiwa St. Cacilia karena tidurnya saja senantiasa mendekap Injil, yang bukan sekedar teks tapi adalah Sang Firman itu sendiri. Dan ada teks yang berbunyi firmanku tidak akan kembali sebelum berhasil melaksanakan tugasnya.

Benni E. Matindas, seorang budayawan yang juga banyak menulis risalah bahkan buku dengan dasar-dasar filosofis dari perspektif pelbagai filsuf dunia yang didalami dan dikritisinya, juga ternyata terkoneksi dengan karya dari penulis yang disebutnya sebagai "maestro musik" Minahasa yang pernah ada, khususnya terkait penampilannya dalam usia relatif muda memimpin sebuah konser musik etnik kolosal sekitar 30 tahun silam di bukit inspirasi Universitas Kristen Indonesia, Tomohon.

Estetikus ini menggarisbawahi hakikat musik dari filsuf besar yang turut mempengaruhi pemikiran dan teori-teori terkait sebuah nilai kebenaran yang sejati dalam dan melalui musik ini. Menurut Benni, "Schopenhauer tidak saja menjadikan musik sebagai landasan objektif teori estetika atau filsafat seninya, tapi bahkan sebagai penghuni di sumber inti antero filsafatnya. Tepatnya, baginya, musik datang dari pusat kemurnian, yang kehadirannya  dibutuhkan untuk membereskan begitu banyak problema di dunia ini."

Dan pujian Benni kepada sang musikus berpuluh tahun lalu itu bukan puja puji hambar atau bombastia formalitas kampus yang membonsai adohai, juga bukan sekedar kebetulan atau keberuntungan acak sebuah permainan. Perasaan "takjub dan gentar" kepada sang maestro dari sang pencinta kebijaksanaan dan kebenaran hidup ini saling beresonansi makin kuat dan memuncak dalam karya buku monumental ini.

 "Tetapi Heidegger, Schopenhauer, juga banyak yang kemudian selaras mereka, di antaranya Langer, boleh dibilang baru membentangkan kerangka umum bersifat formal tentang fungsi musik dalam konfigurasi struktur semesta nilai, dan Musik Liturgi Gereja karya Prof. Rumengan inilah selasatu pengisi materialnya."

Kendati diberi judul yang lebih akrab di kalangan komunitas beriman tertentu, akan tetapi uraiannya justru banyak tentang hal-hal umum tentang musik dan ritual itu sendiri, seperti nampak dalam sub judulnya, Fungsi dan Peranan: Tuntunan dalam Pengekspresian, Penciptaan, Penataan, dan Penelitian melalui Pendekatan Multidisiplin.

Dari sekitar 400 halaman lebih isi buku, 60-70% berisi hal-hal umum tentang pendekatan dan metode lintas disiplin ilmu (bab I), lalu konsep dan pemahaman musik dalam berbagai genre (bab II), kajian komprehensif pengaruh musik (bab III), baru kemudian masuk ke pembahasan tentang mengapa ibadat menggunakan musik, yang uraiannya juga masih lebih banyak menggunakan lintas ilmu profan (bab IV).

Kemudian lebih mengerucut pada uraian seputar inkulturasi dan kontekstualisasi teologi liturgi musik, (bab V) yang tak lepas dari ilmu umum juga. Dan pada bagian akhir diulas khusus pedoman pencipta - penggarap musik gereja (bab VI) dan beberapa hal saran prinsipil dalam pengekspresian musik gereja tersebut (bab VII).

Jelas buku ini sangat membantu siapa saja dari latar belakang agama dan denominasi mana saja, bukan saja kalangan beragama kristiani. Di sana dibahas pelbagai teori dan bahkan hukum yang berlaku universal sepanjang yang diketahui penulis dan bahkan ditegaskan oleh para komentator buku tersebut, yang mumpuni di bidang ilmu dan praksis profesinya masing2.

***

Dari begitu banyak pemaparan dan pendekatan disiplin ilmu dan aplikasinya, ada satu benang merah yang kuat dan sangat mewarnai buku ini, yakni temuan tentang dalil-dalil hukum dan teori terkait kuantum. Walau ilmu quantum tersebut sudah cukup jamak di kalangan ilmuwan dalam pelbagai bidang ilmu dan terapannya, dengan beragam aktivitas ilmu yang menambahkan istilah kuantum. Tapi itu rupanya menjadi salah satu yang masih tersembunyi dalam dunia musik bahkan bagi banyak ahli dan praktisi apalagi bagi umat dan masyarakat awam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun