Termasuk banyak kata dan ungkapan yang menghilang atau tidak dipahami lagi. Misalnya penyebutan angka bilangan Minahasa sekarang (esa, rua, telu, papat, dst.) jelas adalah pengaruh Sansekerta atau Melayu. Weliam mengaku sudah menemukan sebagian kata asli itu dalam syair dan ungkapan yang masih dipakai oleh masyarakat adat, dengan bantuan komparatif linguistik.Â
Latinisasi bahasa Mandarin dalam cara Ping Yin atau Wade/Giles sangat membantu untuk menelesuri lebih jauh misteri bahasa Minahasa yang terancam punah padahal memiliki akar bahasa yg kemudian dipakai oleh 1 miliar lebih penduduk dunia.Â
Penelitian dan temua Weliam ini sungguh menggemparkan dan akan mengubah banyak persepsi tentang identitas dan budaya arkais di Nusantara bahkan dunia, bukan sekedar pemahaman dan pencerahan tentang kisah di balik sepiring menu Ayam Saos Rica ala Manado yang bisa ditemukan di hampir semua restoran kaki lima sampai berbintang.Â
Jangan hanya mau enak makan olahan segala jenis "ikang" ala Manado menggoda selera, tapi tak mau tahu dengan cerita di balik kata bahasa itu. Apa kata dunia? Ting... yummy, maknyus.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H