Mohon tunggu...
Steffy Gracia Christy
Steffy Gracia Christy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Hubungan Internasional semester 7 di Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta yang suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Indonesia di G20: Politik Luar Negeri Berbasis Identitas dan Konstruktivisme

3 Desember 2024   21:10 Diperbarui: 7 Desember 2024   09:22 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kondisi ini menciptakan dinamika yang kompleks dalam proses pengambilan keputusan. Namun, di balik tantangan ini, ada peluang besar bagi Indonesia untuk menunjukkan perannya sebagai mediator yang efektif. Dalam menghadapi tantangan ini, kemampuan Indonesia untuk membangun hubungan baik dengan semua pihak, sekaligus mempromosikan nilai-nilai keadilan dan inklusivitas, menjadi kunci dalam menciptakan solusi yang seimbang dan diterima oleh seluruh anggota G20.


Peran Sebagai Mediator
Sebagai mediator, Indonesia memiliki peluang untuk menciptakan ruang dialog yang konstruktif di antara negara-negara anggota G20. Dengan mengedepankan pendekatan konstruktivisme, Indonesia dapat mendorong terciptanya pemahaman bersama terkait isu-isu global yang kompleks, seperti perubahan iklim, kesenjangan ekonomi, dan kesehatan dunia.

Pendekatan ini menegaskan bahwa identitas nasional Indonesia yang demokratis serta norma-norma sosial, seperti keadilan dan inklusivitas, memainkan peran penting dalam membentuk perilaku negara di tingkat internasional. Melalui peran ini, Indonesia dapat memperkuat posisinya sebagai penghubung yang tidak hanya netral, tetapi juga proaktif dalam membangun kerja sama global yang berkelanjutan.

Kesimpulan
Sebagai Ketua G20, Indonesia memiliki peluang strategis untuk menerapkan prinsip-prinsip konstruktivisme dalam politik luar negerinya, dengan mengedepankan dialog dan kolaborasi multilateral. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisinya sebagai pemimpin regional tetapi juga menegaskan komitmen terhadap nilai-nilai nasional yang menjunjung keadilan dan kemanusiaan.

Meskipun tantangan, seperti perbedaan kepentingan antarnegara, tetap ada, pendekatan konstruktivis memungkinkan Indonesia untuk beradaptasi dengan dinamika global yang kompleks. Melalui kebijakan luar negeri yang inklusif dan inovatif, Indonesia tidak hanya berkontribusi pada stabilitas global, tetapi juga mempertegas perannya sebagai aktor penting di panggung dunia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun