Mohon tunggu...
steffanie evelyn yolie
steffanie evelyn yolie Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mark 11: 24

"Telah kukatakan kepadamu, apapun yang kau minta dalam doa, percayalah bahwa kau akan mendapatkannya dan itu akan menjadi milikmu."

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Mengenal Lebih Dalam Tentang Pentingnya Mengembangkan Kreativitas Anak Sejak Usia Dini

13 Mei 2022   14:46 Diperbarui: 6 Juni 2022   22:47 1819
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Steffanie Evelyn Yolie (Mahasiswa Program Studi Psikologi Jenjang Sarjana UNTAR) dan Rahmah Hastuti, M. Psi., Psikolog (Dosen Fakultas Psikologi UNTAR)

Kreativitas merupakan bagian dari kesuksesan anak. Kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan atau cara yang dimiliki oleh individu untuk berpikir dan melihat suatu hal dari sudut pandang dan perspektif yang berbeda sehingga dapat menghasilkan ide-ide baru yang sebelumnya tidak terpikirkan dan menemukan solusi untuk berbagai kejadian atau pilihan dalam kehidupan untuk mencapai keputusan terbaik. Kreativitas dapat membawa individu menuju pola pikir yang kreatif (creative thinking).

Kreativitas dianggap sangat diperlukan sekaligus merupakan kemampuan yang bernilai yang dapat membantu anak-anak dalam menghadapi dunia yang terus berkembang dengan didorong oleh teknologi yang juga terus berkembang seiring dengan perjalanan hidup mereka (Kim & Kim, 2018; Saracho, 2012; Sousa & Pilecki, 2013).

Gardner (1993) menyatakan bahwa setiap anak terlahir dengan kemampuan kreatif dan ketika anak berusia 3-5 tahun adalah periode emas untuk mengembangkan imajinasi, keterampilan, dan kreativitas pada anak serta untuk mendukung berpikir kreatif yang menjadi dasar bagi kemampuan kreativitas mereka di masa depan (Leggett, 2017). Usia 3-5 tahun disebut periode emas karena pada usia tersebut kreativitas anak lebih mudah untuk dikembangkan.

Kreativitas dalam diri setiap anak harus dikembangkan karena kreativitas memainkan peran yang sangat penting dalam perjalanan hidup anak menuju kesuksesan sehingga penting bagi orang tua, pengajar atau para pengasuh dalam membantu anak dalam mengembangkan kreativitas mereka. Selain itu, kreativitas dinilai dapat membantu anak dalam menghadapi dunia dengan kemajuan teknologi yang terus berkembang seiring perjalanan hidup mereka.

Pengembangan kreativitas tentunya mempunyai tujuan dan manfaatnya masing-masing bagi perkembangan anak. Tujuan dan manfaat tersebut tentunya merupakan sebuah hal positif yang berguna bagi masa depan anak ketika mereka beranjak dewasa. Mengembangkan kreativitas pada anak sejak usia dini mempunyai beberapa tujuan seperti melatih dan mengembangkan aspek motorik pada anak, mengembangkan kreativitas dan imajinasi pada anak, dan mengasah kecerdasan anak sejak usia dini. Tujuan-tujuan tersebut juga dapat membantu anak dalam bertumbuh dan beradaptasi dengan lingkungan di sekitarnya selain untuk mengembangkan kreativitas.

Di samping memiliki tujuan yang baik bagi anak, pengembangan kreativitas juga memiliki berbagai manfaat yang baik bagi anak. Manfaat-manfaat tersebut antara lain:

  • Anak dapat dengan bebas berimajinasi dan berkreasi.
  • Anak-anak memiliki keberanian untuk mengeksplor hal-hal baru di sekitarnya.
  • Anak dapat menciptakan atau menemukan sesuatu yang baru.
  • Membantu anak-anak agar dapat memiliki berbagai macam ide yang dapat membantu mereka menemukan solusi dari suatu permasalahan atau hambatan ketika melakukan sesuatu dan solusi ketika menghadapi permasalahan atau hambatan.
  • Anak dapat berkembang menjadi pribadi yang aktif dan berani mencoba hal-hal baru.
  • Melatih dan mengembangkan motorik kasar dan halus pada anak sehingga otot tubuhnya akan tumbuh dengan baik dan sehat.
  • Melatih dan mengembangkan kemampuan kognitif anak karena anak akan belajar hal-hal baru melalui kegiatan tersebut.
  • Melatih aspek sosial, emosional, dan kepribadian anak karena anak berinteraksi dengan lingkungannya dan melatih anak untuk mengembangkan sikap jujur, sportif, dan mau berbagi.

Manfaat-manfaat di atas berguna bagi seluruh aspek dalam kehidupan anak sejak dini hingga ketika anak beranjak dewasa. Mulai dari aspek kognitif, motorik, sosial, emosional, kepribadian, hingga kemampuan problem solving akan terus berkembang seiring dengan berkembangnya kreativitas dalam diri anak. Kemampuan problem solving yang tumbuh dalam diri anak dapat terlihat dari langkah-langkah yang diambil oleh anak dalam memecahkan permasalahan yang dihadapinya. Anak akan berusaha mencari jalan keluar dari permasalahan yang mereka hadapi. Melalui hal ini, anak dapat menemukan solusi dari permasalahan yang mereka hadapi dan mereka dapat mengembangkan berbagai alternatif atau inovasi dalam melakukan sesuatu.

Apabila anak mulai menunjukkan sisi kreatif yang dimilikinya dan sisi kreatif tersebut dikembangkan dengan baik, maka sangat bermanfaat bagi perkembangan kecerdasannya. Melalui kreativitas yang dimiliki, anak akan memiliki dasar untuk berpikir lebih baik, lebih produktif, lebih kritis dalam berpikir dan menyelesaikan masalah, dan menemukan berbagai hal baru.

Menurut Ahli Psikologi Mihaly Csikszentmihalyi, meningkatkan kreativitas pada anak mempunyai dampak pada kesehatan mentalnya. Jika seluruh potensi tersebut dapat diarahkan dengan baik, maka potensi-potensi tersebut akan sangat berguna bagi masa depan anak.

Dalam mencapai tujuan untuk mengembangkan kreativitas dalam diri anak dapat dilakukan dengan berbagai macam cara yang memang tepat untuk mengembangkan kreativitas pada anak. Untuk mengembangkan kreativitas pada anak tentunya harus dilakukan dengan berbagai cara yang tepat. Selain itu, perlu bimbingan dari para orang tua dan pengajar untuk membantu mewujudkan hal tersebut. 

Beberapa cara yang dinilai tepat oleh para ahli untuk dilakukan dalam tujuan mengembangkan kreativitas pada anak sejak usia dini:

  • Pengembangan kreativitas melalui seni, kriya, desain, berbagai bentuk drama, dan ekspresi kreatif.
  • Pengembangan kreativitas melalui berbagai permainan.
  • Merancang lingkungan pembelajaran yang kreatif.
  • Melalui berbagai jenis kegiatan dan fasilitas pendukung yang dapat membantu mengembangkan kreativitas pada anak untuk mencapai tujuan pendidikan.
  • Memberikan kegiatan yang bertujuan untuk melatih pola pikir anak dengan mindset yang tepat.
  • Memberikan apresiasi terhadap hasil karya anak.
  • Membuat anak untuk belajar mengamati sesuatu dan bertanya.
  • Memberikan contoh atau inspirasi kepada anak dan membiarkan anak melakukan kreativitas/sesuatu versi mereka sendiri. 

Tak hanya dengan melakukan berbagai cara di atas untuk membantu mengembangkan kreativitas pada anak. Dalam mengembangkan kreativitas anak, pengaruh dan interaksi lingkungan terhadap anak juga memiliki keterlibatan yang sangat nyata. Beberapa faktor nyata seperti bentuk pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di rumah, lingkungan yang kolaboratif dan bertoleransi tinggi, interaksi anak dengan lingkungannya, dan kebebasan berimajinasi yang diberikan kepada akan tentunya sangat mendukung berkembangnya kreativitas dalam diri anak.

Orang tua dan lingkungan keluarga memainkan peran paling penting dalam proses tumbuh kembang anak terutama dalam proses menggali potensi diri dan berkembangnya kreativitas dalam diri anak. Dalam hal ini, orang tua berperan sebagai fasilitator sekaligus motivator bagi anak-anaknya. Orang tua berperan sebagai fasilitator artinya orang tua memfasilitasi segala keperluan yang berkaitan dengan proses pengembangan kreativitas untuk anaknya seperti alat tulis, alat permainan edukatif, dan tempat yang nyaman untuk belajar.

Orang tua berperan sebagai motivator bagi anak-anaknya dalam proses mengembangkan kreativitas berarti orang tua memberikan apresiasi terhadap seluruh hasil karya anaknya. Apresiasi yang dapat diberikan biasanya berupa hadiah, dukungan, dan semangat.

Selain itu, orang tua adalah guru pertama bagi anak-anak mereka karena anak-anak mulai belajar mengenai etika, kebiasaan, sopan santun, mengenal lingkungan dan dunia di sekitarnya melalui orang tua. Anak paling banyak menghabiskan waktu bersama dengan orang tuanya di rumah. Di rumah, anak pun juga belajar dan melakukan berbagai macam hal yang secara tidak sadar memerlukan kreativitas dalam melakukan hal tersebut.

Mengingat situasi sekarang ini, dunia sedang menghadapi COVID-19. Tentunya anak semakin banyak menghabiskan waktu di rumah bersama dengan orang tuanya karena seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring akibat pandemi COVID-19. Dari situasi ini, peran orang tua dalam mengembangkan kreativitas pada anak tentunya semakin besar dan penting. Untuk itu, orang tua perlu mengembangkan berbagai ide atau strategi untuk mengembangkan kreativitas pada anak.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun