Efek yang ketiga adalah hydrops fetalis (adalah kondisi serius pada janin yang ditandai masuknya cairan ke dalam 2 atau lebih rongga pada jaringan tubuh janin). Â Hydrops fetalis umumnya merupakan kondisi tahap akhir dari beberapa penyakit yang menyerang janin. Hal ini terjadi karena organ janin tidak dapat menangani anemia. Jantung mulai gagal bekerja dan sejumlah besar cairan terbentuk di jaringan dan organ janin. Janin dengan hydrops fetalis beresiko besar akan lahir dalam keadaan mati.
Sedangkan efek yang dapat muncul setelah kelahiran adalah hiperbilirubinemia berat dan ikterus. Dimana hati bayi tidak dapat menangani bilirubin dalam jumlah besar yang berawal dari kerusakan sel darah merah (Hati membesar dan anemia berlanjut). Efek yang kedua adalah Kernicterus (adalah bentuk hiperbilirubinemia paling parah dan berawal dari penumpukkan bilirubin di otak). Hal ini bisa menyebabkan kejang-kejang, kerusakan otak, tuli, hingga kematian.
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penyakit eritroblastosis fetalis ini tidak dapat disembuhkan sepenuhnya dari si penderita. Namun, efek-efek yang ditimbulkan dari penyakit ini dapat disembuhkan dengan melakukan berbagai macam pengobatan yang telah dibahas di atas.
Sekian pembahasan saya mengenai darah manusia dan penyakit eritroblastosis fetalis pada kali ini. Saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan tulisan atau bahasa pada essai saya ini. Terima kasih telah membaca essai ini. Semoga membantu!
Silahkan beri komentar di kolom komentar untuk saya agar dapat menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA: 1 | 2 | 3Â | 4 | 5 | 6Â |Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H