Selamat datang di essai ketiga saya ini. Pada kali ini saya akan membahas banyak mengenai sel punca. Lalu, apakah itu sel punca ???
Sel punca merupakan sel primitif yang belum berdiferensiasi dimana sel tersebut berpotensi sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda dalam tubuh. Sel punca juga dapat menjadi sebagai sistem perbaikan yang berfungsi untuk mengganti sel-sel tubuh yang rusak demi kelangsungan hidup suatu organisme.
Sel punca memiliki 2 karakter yang khas, yaitu sel punca merupakan sel yang belum terdiferensiasi namun dapat memperbaharui diri dengan cara membelah diri meskipun telah tidak aktif serta dalam waktu yang lama dan pada situasi tertentu sel punca dapat berdiferensiasi menjadi sel tertentu seperti sel organ maupun sel jaringan yang memiliki fungsi tersendiri.
Sel punca dibedakan menjadi 2, yaitu berdasarkan potensi dan berdasarkan asalnya.
Sel punca berdasarkan potensinya, dibagi lagi menjadi sel induk ber-totipotensi (berpotensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dan dapat bertumbuh menjadi organisme baru), sel induk ber-pluripotensi (dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru), sel induk ber-multipotensi (dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa), dan sel induk ber-unipotensi(hanya dapat menghasilkan 1 jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbaharui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk).
Sel punca berdasarkan asalnya dibagi menjadi sel punca embrio (diambil dari embrio pada fase blastosit), sel germinal/benih embrionik (berasal dari sel germinal primordial dari janin berumur 5-9 minggu), sel punca fetal (pada otak janin), dan sel punca dewasa.
Sel punca atau stem cell saat ini diklaim sebagai terapi pengobatan modern paling efektif untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit. Contoh yang paling sederhana adalah bila tubuh sedang sakit ataupun terluka, sudah pasti jika sel yang berada di sekitar daerah luka tersebut akan mati. Disinilah sel punca atau stem cell akan berperan aktif untuk memperbaiki jaringan sel yang rusak sampai menggantikannya dengan sel yang baru.
Contoh diatas adalah salah satu contoh sederhana dari peranan sel punca terhadap kerusakan suatu jaringan yang sederhana. Lalu, apakah sel punca juga berperan aktif terhadap kerusakan suatu organ yang rusak? Apakah pengobatan dengan menggunakan sel punca akan bersifat aman bagi pasien? Apakah ada efek samping dari sistem pengobatan sel punca?
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, disini akan dibahas sel punca lebih dalam. Dan juga, bagian organ yang akah dibahas sebagai contoh persoalan adalah organ ginjal.
Ginjal merupakan salah satu organ yang terpenting pada tubuh kita. Karena ginjal berperan untuk membersihkan darah kita dengan menghapus limbah dan kelebihan cairan, menjaga keseimbangan garam dan mineral di dalam darah, dan juga membantu untuk mengatur tekanan darah dalam tubuh. Jika ginjal menjadi rusak, produk-produk limbah dan cairan dapat menumpuk dalam tubuh. Sehingga menyebabkan pembengkakan pada pergelangan kaki, muntah, menjadi lemah, sesak napas, hipertensi yang sulit dikendalikan, perubahan dalam urin, dan lain-lain.
Jika jaringan ginjal sudah tidak dapat berfungsi dengan baik lagi, jaringan ginjal sulit untuk diperbaiki. Maka dari itu, perlu dilakukan adanya pengobatan. Pengobatan ini pun bervariasi sesuai dengan penyebab rusaknya ginjal. Jika tingkat kerusakan ginjal sudah paling akhir, pengobatannya dapat melakukan dialisis. Dialisis secara artifisial menghilangkan produk limbah dan cairan ekstra dari darah. Atau dapat juga melakukan transplantasi ginjal.