“Sebagai lembaga pers, kami sangat terbuka dengan isu kelompok minoritas, termasuk LGBTQIA+. Kebetulan kami juga lagi fokus dengan isu-isu seperti ini.”
Mengenai kasus pembatalan diskusi Ngopi 6 “Ngobrol Pintar” dengan tema Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender (LGBT) LPM Gema Keadilan (LPM Fakultas Hukum) 2015 silam, LPM OPINI berani menjamin hal serupa tidak akan terjadi. LPM OPINI mengakomodasi melalui liputan-liputan dan bukan diskusi umum terbuka.
“Kalau diskusi terbuka banyak resiko, bukannya membantu mereka malah sebaliknya,” terangnya. Ia menambahkan, sudah menjadi tugas jurnalis untuk melindungi segala identitas yang tidak ingin ditunjukkan oleh narasumber, serta membantu kelompok minoritas untuk menyuarakan aspirasinya dalam bentuk tulisan. (Fan/Fan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H