Erling Haaland didatangkan dari Borussia Dortmund pada bursa transfer musim panas 2022 seharga 60 juta Euro (Rp912 juta). Musim lalu, ia mencetak 36 gol di Premier League dari 35 penampilannya, dan tentu saja tampil gacor. Sehingga membuat Man City berhasil Treble Winners dengan juara Premier League, FA Cup, dan Liga Champions Eropa.
Pada laga Derby Manchester jilid 1 musim 2023/24, ia mencatatkan kontribusi terbaiknya dengan 2 dan juga 1 assist pada laga tersebut.
Gol pertama Erling Haaland adalah eksekusi penalti dimenit ke-26. VAR menunjukkan bahwa Rasmus Hojlund menjatuhkan Rodri dikotak terlarang dan hadiah penalti untuk The Citizen. Skor 1-0 untuk Man City hingga peluit babak pertama ditiupkan oleh wasit.
Babak kedua, Haaland unjuk gigih pada menit ke-49. Setelah ia mencetak gol keduanya dengan menerima umpan silang dari Bernando Silva dan disundul olehnya, sehingga gagal ditepis oleh kiper Man United, Andre Onana.
Terjadinya gol ketiga, Haaland lagi-lagi berkontribusi. Akan tetapi bukan pencetak gol, melainkan sebagai pemberi umpan dan gol dicetak oleh Phil Foden. Kejadiannya, mula-mula Rodri melepaskan tembakannya dan ditepis oleh Onana. Kemudian, bola mengarah kearah Haaland, dan ia pilih memberi umpan ke Foden terjadi gol ke-3 untuk The Citizen. Skor menjadi  3-0 untuk keunggulan pasukan The Citizen hingga peluit akhir pertandingan ditiup oleh wasit.
Kini, Erling Haaland menjadi top skorer sementara dengan koleksi 11 gol, dengan melewatkan nama-nama dari Son Heung-min dan Mohamed Salah dengan 8 gol.
Bukan Pengaruh dari Onana dan Maguire
Biang keladi kekalahan dari Man United bukanlah kesalahan fatal dari Andre Onana dan juga Harry Maguire.
Dilansir dari Sofascore, Andre Onana memiliki rating tertinggi di squad Man United yakni 7.9. Dalam catatan terbaiknya, ia berhasil melakukan 7 kali penyelamatan dari serangan Man City.Â
Sedangkan Harry Maguire mendapatkan rating 6.6 dari Sofascore. Dengan catatan tersebut, ia berhasil melakukan 8 kali cleareance, akurasi umpan 87%, 4 kali menang duel (2 kali duel darat dan 2 kali duel udara).
Sehingga bukan sosok Onana dan Maguire yang menjadi biang kekalahan. Akan tetapi, dari sektor penyerangan yang gagal berhasil membuahkan gol satupun. Terutama pada sektor kiri yang diisi oleh Marcus Rashford yang menjadi kelemahan dari Man United, karena dirinya jarang mendapatkan bola, dan selalu kehilangan bola.Â