Mohon tunggu...
Stefani Sijabat
Stefani Sijabat Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Tertarik degan isu-isu yang berkembang seputar sosial, hukum dan politik

menggemari topik-topik kontemporer di masyarkat urban. Blog https://dari-catatan.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Sisa Nafas Lembaga Anti Rasuah

14 September 2019   08:40 Diperbarui: 14 September 2019   08:48 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lalu bagaimana nasib KPK kedepanya?. Setelah malam harinya dihari yang sama pada pagi hari presiden mengeluarkan penyataan tersebut, para pimpinan KPK menyatakan untuk meminta presiden melakukan tindakan penyelamatan. 

Dengan tidak disangka pernyataan juga keluar yang berisi menyerahkan tanggung jawab pengelolaan lembaga kembali ke presiden dan berharap bahwa presiden dapat mendengar suara lembaganya, para pimpinan KPK tersebut seakan hampir menyerah. Serangan bertubi-tubi pada tubuh KPK yang selama ini bisa dihadapi seakan dibuat lumpuh oleh serangan sifat senyap revisi ini.

Apa kemudian yang akan tersisa pada KPK? Bisakah lembaga anti rasuah ini bertahan pada sisa nafasnya?. Pemerintah, DPR dan pihak elit lainya boleh saja ngotot revisi sifat senyap ini diperlukan. Malah desakan tertib hukum di tunjukkan pada para pimpinan KPK yang mengeluarkan pernyataan tersebut diatas. 

Apakah kemudian tertib hukum juga tidak bisa diberikan pada proses revisi undang-undang KPK yang tiba-tiba ini? Bukankah seharusnya para pengambil keputusan mengenai revisi undang-undang ini juga harus melaksanakan tertib hukum dengan mengundang pihak-pihak yang berkaitan dalam pembahasan revisi undang-undang ini?.

Jakarta, 14 September 2019

Aritkel ini juga dipublikasikan di dari-catatan.blogspot.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun