Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Lontong Kupang, Sate Kerang, dan Lentho Khas Jawa Timur

19 Mei 2021   21:56 Diperbarui: 20 Mei 2021   13:35 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramainya warung kupang lontong di beberapa daerah di Pasuruan (Kompas.com/Wahyu Adityo)

Jawa Timur memiliki potensi kuliner nusantara yang luar biasa. Masih banyak makanan yang menjadi 'hidden gems'  alias kuliner tersembunyi yang berharga jarang orang tahu. 

Salah satunya adalah lontong kupang yang disajikan bersamaan sate kerang. Awalnya, saya kira lontong kupang adalah lontong dengan bumbu pecel karena biasanya lontong berkaitan dengan sajian seperti: rujak, pecel, dan sayur bersantan.

Kupang Lontong: Makanan khas Jawa Timur yang berasal dari laut

Ternyata kupang yang dimaksudkan adalah hewan laut, lho! Kupang sejenis kerang berukuran kecil, sebesar biji beras atau biji kedelai. 

Kupang biasanya menempel di antara karang di tengah laut. Hasil tangkapan kupang kemudian diolah dengan petis, cabe, dan gula jawa. Kupang lontong biasanya disajikan dengan sate kerang dan lentho. 

Baca juga: Perbedaan Cingur dan Kikil dalam Olahan Kuliner

Lontong kupang bisa ditemukan di beberapa daerah pantai di Jawa Timur seperti Surabaya dan Pasuruan. Bahkan Kompas.com pernah menulis ulasan salah satu kuliner kupang lontong di Pasuruan yang sebagian bernama kupang keraton. 

Kupang lontong yang menggunakan bahan utama kupang laut (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Kupang lontong yang menggunakan bahan utama kupang laut (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Warung kupang lontong milik Bu Ning adalah salah satu contoh legendaris, karena dibangun sejak tahun 1969.

Sayangnya, kesulitan yang sering dihadapi penggerak bisnis kuliner kupang lontong zaman dahulu adalah sepinya keberadaan kupang laut yang mulai langka ditemui. 

Namun saat ini pasokan kupang laut dipastikan selalu ada. Menurut salah satu penjual kupang lontong yang diwawancarai Kompas, aslinya lontong kupang berasal dari Pasuruan, Pasar Keraton. Sejalannya waktu, kupang lontong lantas dibawa ke Probolinggo, Surabaya, Malang dan sekitarnya.

Baca juga: Tentang Nganjuk dan Wisata Kulinernya yang Jatim Banget

Kupang Lontong disajikan dengan lentho dan sate kerang

Wah, Jawa Timur banget ya hidangan yang satu ini. Kupang Lontong ternyata juga disajikan dengan lentho dan sate kerang. Lentho adalah makanan yang terbuat dari kacang tolo dan campuran adonan singkong. 

Lentho biasanya dimasak dengan bumbu campuran kunyit, bawang daun, dan jeruk purut. Cita rasa lentho yang pedas dan gurih bikin sajian kupang lontong makin lezat untuk disantap. 

Baca juga: Perbedaan Kuliner Sate Kere, Sate Koyor, dan Sate Jando

Salah satu warung kupang lontong di Pasuruan (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Salah satu warung kupang lontong di Pasuruan (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Sedangkan bahan utama sate kerang yang digunakan adalah kerang laut, seperti: kerang hijau dan kerang dara. Wah, cita rasa lautnya kerasa banget, ya! Membayangkan menikmati kupang lontong, lentho, dan sate kerang di warung makan pinggiran sate. Terus minumnya adalah air kelapa. Nikmat mana lagi yang hendak didustakan!? 

Apalagi sajian kupang lontong termasuk terjangkau harganya. Cukup merogoh kocek Rp. 15 ribu - Rp. 25 ribu, Anda sudah bisa menikmati seporsi penuh kupang lontong.

Ramainya warung kupang lontong di beberapa daerah di Pasuruan (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Ramainya warung kupang lontong di beberapa daerah di Pasuruan (Kompas.com/Wahyu Adityo)
Saya sebagai masyarakat asli Jawa Timur layak untuk bersyukur. Daerah provinsi dimana saya tinggal kaya dengan kuliner nusantaranya.

Oleh karena itu, kelak kalau ada kesempatan, saya kepingin terbang ke Pasuruan atau Surabaya untuk memburu sajian kupang lontong, lentho, dan sate kerang. Bagaimana dengan Anda? Mau Coba?

Baca juga: Walang/Belalang Goreng Gunung Kidul dan Manfaatnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun