Mohon tunggu...
Stefani Ditamei
Stefani Ditamei Mohon Tunggu... Mahasiswa - K-drama Enthusiast

Mahasiswa (pejuang tugas akhir) program studi Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Perbedaan Kuliner Sate Kere, Sate Koyor, dan Sate Jando

14 April 2021   19:54 Diperbarui: 14 April 2021   20:14 5411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perbedaan Sate Kere, Sate Koyor, dan Sate Jando (Kompas.com/Lulu)i)

Jika Anda adalah warga yang tinggal di daerah Jawa Tengah, khususnya Solo atau Yogyakarta, pasti tidak asing dengan kuliner sate kere atau sate koyor, yang  biasanya di jual di Pasar Beringharjo atau di sekitaran Solo. 

Sedangkan bagi Anda yang tinggal di sekitaran Bandung, pastinya tidak asing dengan kuliner sate jando. 

Sate kere, sate koyor, dan sate jando memiliki kesamaan yaitu sama-sama kuliner bernama sate, tapi, apa perbedaannya?

Sate Kere Pernah Populer Saat Pak Jokowi Mantu

Pada saat Pak Jokowi menikahkah anak sulungnya, Gibran Rakabuming Raka pada November 2017,  Pak Jokowi mengundang berbagai penjual makanan tradisional untuk menghidangkan makanan bagi para tamu undangan.

Salah satu makanan yang saat itu ramai dibicarakan adalah sate kere. Pak Jokowi mengaku sangat menyukai sate kere.

Sate kere adalah sate yang terbuat dari tempe gembus. Berbeda dari tempe kedelai, tempe gembus atau disebut dengan menjes, adalah tempe yang terbuat dari bahan dasar ampas tahu. 

Sate kere terbuat dari tempe gembus (Kompas.com/Lulu)
Sate kere terbuat dari tempe gembus (Kompas.com/Lulu)
Sate tersebut dinamai 'kere'yang dalam bahasa Jawa berarti miskin. Karena pada zaman penjajahan bahan dasar daging sangat mahal. 

Oleh karena itu, penduduk Indonesia kemudian menciptakan sate dengan bahan yang lebih murah yaitu tempe gembus dan berbagai jeroan. 

Sate kere banyak ditemukan di kota Solo, salah satunya di Pasar Klewer. Harga sate kere berkisar Rp. 1.500 per tusuk. 

Baca juga: Kuliner Khas Daerah yang Ramai Saat Ramadan

Sate Koyor

Berbeda dengan sate kere yang menggunakan bahan dasar tempe gembus, sate koyor adalah sebutan untuk hidangan sate yang bahan dasarnya dari lemak sapi. 

Biasanya, lemak gaji juga disebut dengan 'gajih'. Sate koyor/sate gajih sering ditemui di sekitaran kota Yogyakarta, khususnya Pasar Beringharjo. 

Sate koyor terbuat dari lemak sapi (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Sate koyor terbuat dari lemak sapi (Tribun Jogja/Hamim Thohari)
Kisaran harga yang dipatok pun juga murah, sekitar Rp. 3.000 per tusuk. 

Namun, jangan terlalu banyak mengkonsumi sate koyor, ya! Karena lemak sapi mengandung kolesterol yang sangat tinggi.

Sate Jando

Selanjutnya adalah sate jando. Mirip dengan sate koyor yang berbahan utama lemak sapi/gajih, sate jando menggunakan daging sapi bagian ambing sapi atau payudara sapi. 

Di Bandung, sate jando yang populer berada di belakang gedung sate. 

Rekomendasi tersebut berdasarkan testimoni dari para Youtuber dan pecinta  kuliner yang pernah mencicipi sate jando secara langsung.


Dari antara tiga jenis sate di atas, saya pernah mencicipi sate kere/sate gembus dan sate koyor/sate gajih saja. 

Untuk pecinta lemak sapi, sate koyor bisa jadi pilihan kuliner yang sangat nikmat. 

Namun, jika Anda memiliki riwayat kolosterol, ada baiknya untuk menikmati sate kere/sate gembus saja. Selain itu, barangkali kuliner sate di atas dapat menjadi menu referensi bagi Anda untuk berbuka puasa. 

Selamat mencoba dan selamat menunaikan ibadah puasa.

Baca juga: Inilah Beberapa Jenis Sate Khas dari Indonesia oleh Ziddan Alghifari

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun