Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Ironi AI: Pekerjaan Sederhana Selamat, Pekerjaan Terampil Terancam Punah?

21 Januari 2025   16:53 Diperbarui: 21 Januari 2025   16:53 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

AI dapat membantu dokter menganalisis rontgen dan MRI, tetapi tidak dapat menggantikan penilaian seorang profesional medis.

AI dapat membantu mengotomatisasi tugas-tugas rutin, tetapi tidak dapat sepenuhnya menggantikan pekerjaan manusia.

Tidak ada pekerjaan yang akan sepenuhnya otomatis; beberapa akan dikonfigurasi ulang secara signifikan, tetapi hanya itu.

Studi ini juga menemukan bahwa profesi yang paling mungkin terdampak AI cenderung juga mengalami kekurangan tenaga kerja yang besar.

Oleh karena itu, otomatisasi tugas-tugas tertentu sebenarnya dapat membantu memenuhi kebutuhan yang ada, seperti mengatasi kekurangan tenaga kerja di bidang perawatan kesehatan dan transportasi.

Sebaliknya, sektor dengan kelebihan pekerja, seperti perdagangan grosir dan administrasi publik, akan merasakan dampak yang lebih besar karena otomatisasi dapat melakukan pekerjaan ini dengan lebih murah dan efektif daripada manusia.

Pekerjaan yang paling sedikit terdampak AI adalah pekerjaan yang membutuhkan keterampilan interpersonal tingkat tinggi atau pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dasar dan tidak terspesialisasi.

Ironisnya, mereka yang paling takut digantikan oleh AI mungkin adalah mereka yang paling aman dari ancaman tersebut.

Para peneliti merekomendasikan dua strategi utama:

pertama, pengembang harus memprioritaskan alat AI yang meningkatkan produktivitas dengan bekerja bersama manusia;

kedua, pembuat kebijakan dan pemimpin bisnis harus berinvestasi dalam pelatihan dan pendidikan untuk memastikan bahwa angkatan kerja siap beradaptasi dengan kemampuan AI yang terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun