Hasil pemantauan dan evaluasi harus digunakan untuk memperbaiki sistem dan meningkatkan kinerja Bank Tanah.Â
Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pemantauan dan evaluasi sangat penting untuk menjaga kepercayaan publik.Â
Laporan kinerja Bank Tanah harus dipublikasikan secara berkala sehingga masyarakat dapat mengetahui bagaimana Bank Tanah dikelola dan apa dampaknya terhadap masyarakat.
6. Kerjasama dan Koordinasi Antar Lembaga: Pengelolaan tanah yang efektif membutuhkan kerjasama dan koordinasi antar lembaga.Â
Dewan Bank Tanah harus menjalin kerjasama yang baik dengan pemerintah daerah, kementerian terkait, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sektor swasta.Â
Kerjasama ini penting untuk memastikan bahwa program Bank Tanah selaras dengan kebijakan pemerintah dan kebutuhan masyarakat.Â
Dewan juga harus membangun kemitraan strategis dengan berbagai pihak untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap tanah dan sumber daya lainnya.
Contoh Konkret 2 kasus berikut:
1. Mari kita membayangkan sebuah desa di daerah pegunungan yang lahan pertaniannya terbatas dan terancam erosi. Dewan Bank Tanah, melalui survei dan kajian yang mendalam, mengidentifikasi lahan yang sesuai untuk program konservasi dan pertanian berkelanjutan.Â
Mereka berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan LSM untuk memberikan pelatihan kepada petani tentang teknik pertanian ramah lingkungan.Â
Bank Tanah juga menyediakan bibit unggul dan pupuk organik.Â