Mudik Lebaran di Indonesia merupakan sebuah tradisi yang telah lama dilakukan oleh masyarakat.
Setiap tahun, menjelang Hari Raya Idul Fitri, jutaan orang berbondong-bondong pulang ke kampung halaman untuk berkumpul dengan keluarga dan menyambut momen sakral tersebut.
Aktivitas mudik ini tidak hanya berdampak pada aspek sosial dan budaya, tetapi juga memiliki pengaruh signifikan terhadap perekonomian.
Pada waktu menjelang atau pada saat lebaran pergerakan masyarakat ini menciptakan peluang dan manfaat yang sangat bernilai bagi perekonomian.
Menurut Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, perputaran uang selama Ramadan dan libur Lebaran diperkirakan mencapai Rp157,3 triliun.
Peningkatan pergerakan ekonomi ini memiliki efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama tahun 2024.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian memproyeksikan pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran mencapai Rp386 triliun.
Salah satu sektor yang sangat terdampak adalah sektor transportasi.
Jumlah pemudik yang meningkat setiap tahun menuntut adanya ketersediaan transportasi yang memadai dan nyaman.
Infrastruktur jalan yang baik dan terintegrasi juga menjadi faktor penting dalam mendukung mobilitas masyarakat.
Aksesibilitas yang lancar akan meningkatkan minat masyarakat untuk berwisata atau melakukan aktivitas ekonomi di daerah tujuan mudik.