Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Guru - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Saya senang menulis dan mengamati bisnis online. Saya berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerintah Cina Ciptakan Masalah bagi Gereja Katolik Hongkong Terkait Rahasia Pengakuan Dosa

9 April 2024   12:06 Diperbarui: 9 April 2024   13:55 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mereka berpendapat bahwa langkah ini adalah pelanggaran terhadap kebebasan beragama dan melanggar hak-hak fundamental umat Katolik di Hong Kong.

Sementara itu, pemimpin Gereja Katolik di Hong Kong telah memperingatkan umatnya tentang potensi risiko yang terkait dengan pengakuan dosa dalam konteks undang-undang keamanan nasional. 

Mereka mendorong umat Katolik untuk tetap setia pada prinsip-prinsip iman mereka sambil berhati-hati dalam menjaga rahasia pengakuan dosa.

Dalam situasi ini, gereja dan umat Katolik di Hong Kong dihadapkan pada tantangan baru dalam menjalankan praktik keagamaan mereka. 

Mereka perlu menavigasi antara kewajiban iman mereka dan ketentuan hukum yang diberlakukan oleh pemerintah Cina. 

Komunitas internasional terus memantau perkembangan ini dengan harapan bahwa kebebasan beragama dan hak asasi manusia akan tetap dihormati di Hong Kong.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun