3. Keterampilan Kognitif Tingkat Tinggi dan Sosio-Emosional:
Keterampilan kognitif tingkat tinggi dan sosio-emosional dianggap lebih penting daripada keterampilan teknologi oleh pengguna dan pencipta gen AI.
Hal ini menunjukkan perlunya pengembangan keterampilan berpikir kritis dan pengambilan keputusan dalam menghadapi perkembangan teknologi AI.
4. Menciptakan Keseimbangan Harmonis:
Organisasi perlu mengintegrasikan gen AI dengan efektif dalam lingkungan kerja.
Tujuan penggunaan AI adalah untuk membebaskan karyawan dari tugas rutin dan memungkinkan mereka fokus pada pemikiran kreatif dan inovatif.
Last but not least, dukungan dan pelatihan yang memadai juga penting agar karyawan dapat mengembangkan keterampilan yang relevan dalam era AI.
Jadi:
Teknologi AI, terutama gen AI, memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas.
Namun, penting bagi organisasi untuk menciptakan keseimbangan harmonis antara AI dan karyawan.
Dengan memperhatikan kebutuhan karyawan, organisasi dapat mengoptimalkan penggunaan gen AI untuk memperkaya pengalaman kerja secara keseluruhan.
Dengan langkah-langkah yang tepat, teknologi AI dapat menjadi alat yang kuat untuk mendorong efisiensi dan inovasi sambil tetap memperhatikan aspek-aspek manusiawi dalam lingkungan kerja.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H