Wanita memiliki kemampuan unik untuk mempertemukan orang dengan kelembutan dan kasih sayang.
Mereka mampu menjadi "kecerdasan dan hati yang mencintai dan menyatukan" bagi masyarakat, membawa cinta dan kemanusiaan di tempat-tempat yang kurang terpenuhi.
Kedua, pendidikan. Paus Fransiskus menghargai kerjasama konferensi ini dengan berbagai institusi akademis Katolik.
Dalam konteks pelayanan pastoral di universitas, penting bagi perempuan untuk memberikan kesaksian tentang kekudusan, terutama kesucian feminin, kepada mahasiswa.
Hal ini dapat mendorong mereka untuk mencapai tujuan yang lebih tinggi, mengembangkan wawasan dan cara berpikir mereka, dan mengejar cita-cita yang tinggi.
Kekudusan dapat menjadi jalur pendidikan lintas disiplin dalam upaya mencapai pengetahuan yang lebih luas.
Paus Fransiskus berharap agar lingkungan pendidikan ini tidak hanya menjadi tempat belajar, tetapi juga menjadi tempat "informasi", tempat di mana perempuan dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam membangun kemanusiaan.
Paus Fransiskus mengajak semua orang untuk saling membantu, mengesampingkan sikap agresif dan memecah-belah, dan menerapkan kebijaksanaan yang cermat dalam menghargai dan memperkuat peran perempuan dalam umat Tuhan.
Konferensi ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendiskusikan peran perempuan dalam Gereja dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam membangun kemanusiaan.
Semoga konferensi ini dapat menjadi langkah awal yang membawa perubahan positif dalam pengakuan dan penghargaan terhadap perempuan dalam Gereja.***