Mohon tunggu...
Stefan Sikone
Stefan Sikone Mohon Tunggu... Penulis - Mengajar di SMAN 1 Tengaran - Kab. Semarang dan Entreprenuer Bisnis Online

Guru bisnis online. Berlayar di 3 pulau ilmu: filsafat, ekonomi manajemen, komputer. Mendirikan LPK Bistek untuk memberikan pendidikan dan latihan gratis bisnis online bagi masyarakat yang berminat.

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Stablecoin sebagai Solusi Mata Uang Digital Stabil di Era Blockchain

9 Maret 2024   14:49 Diperbarui: 9 Maret 2024   14:53 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cryptocurrency. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Cryptocurrency atau mata uang kripto sebagai aset digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang terus meningkat.

Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatat bahwa jumlah pelanggan yang terdaftar untuk aset kripto telah mencapai 18,25 juta pada bulan November 2023.

Dikutip dari laman kemendag.go.id, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Perdagangan Berjangka Komoditi Bappebti, Tirta Karma Sanjaya, pertumbuhan tersebut merupakan indikasi tingginya minat dan antusiasme masyarakat terhadap aset kripto.

Seiring dengan pertumbuhan dan adopsi cryptocurrency, kebutuhan akan mata uang digital yang stabil semakin mendesak, dan itulah latar belakang terciptanya stablecoin - sebuah instrumen keuangan yang menghubungkan dunia mata uang digital dengan stabilitas nilai aset yang sudah dikenal seperti mata uang fiat.

Stablecoin adalah jenis mata uang digital yang stabil nilainya.

Stablecoin dapat dipandang sebagai solusi yang inovatif untuk mengatasi volatilitas mata uang kripto dan menyediakan stabilitas nilai yang dibutuhkan dalam ekosistem keuangan digital.

Stablecoin memiliki peran yang penting dalam ekosistem cryptocurrency dan keuangan digital.

Secara spesifik, ada  beberapa alasan mengapa perlu adanya stablecoin:

Pertama, alasan  utama adalah stablecoin menyediakan stabilitas nilai uang, dibandingkan dengan cryptocurrency seperti bitcoin yang memiliki volatilitas harga yang tinggi.

Sementara itu, stablecoin juga dihubungkan dengan aset yang stabil seperti mata uang fiat atau komoditas, yang membantu menjaga nilai mereka tetap stabil.

Kedua,  stablecoin  memberikan likuiditas dalam ekosistem cryptocurrency, di mana dapat digunakan sebagai alat tukar antara berbagai aset digital, termasuk mata uang kripto.

Dengan adanya stablecoin, pengguna dapat dengan mudah menukar aset kripto mereka dengan nilai yang stabil.

Ketiga, stablecoin dapat memberikan akses ke layanan keuangan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional.

Pengguna stablecoin dapat melakukan transaksi dan menyimpan nilai tanpa harus bergantung pada bank atau lembaga keuangan tradisional.

Keempat, stablecoin juga dapat digunakan dalam skala makroekonomi untuk membantu pemulihan ekonomi.

Stablecoin dapat digunakan untuk memfasilitasi program bantuan sosial, pembayaran lintas batas, dan pengurangan biaya transaksi.

Stablecoin merupakan alternatif yang menarik dalam dunia keuangan digital yang terus berkembang karena memainkan peran penting dalam memberikan stabilitas nilai, kecepatan transaksi, likuiditas, akses ke keuangan, dan pemulihan ekonomi.

Berikut ini beberapa contoh produk stablecoin yang populer:

1. Tether (USDT): Tether adalah salah satu stablecoin yang paling dikenal dan paling banyak digunakan.

Nilainya terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1. Tether menggunakan teknologi blockchain untuk memberikan stabilitas nilai dan likuiditas yang tinggi.

2. USD Coin (USDC): USDC adalah stablecoin yang dikeluarkan oleh Centre Consortium, sebuah konsorsium yang didukung oleh Coinbase dan Circle.

Nilainya juga terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1. USDC dirancang untuk memberikan transparansi dan mematuhi regulasi yang berlaku.

3. Dai (DAI): Dai adalah stablecoin yang beroperasi di jaringan blockchain ethereum.

Nilainya terkait dengan dolar Amerika Serikat, namun mekanisme cerdas yang kompleks digunakan untuk menjaga stabilitas nilainya.

4. Binance USD (BUSD): BUSD adalah stablecoin yang diterbitkan oleh Binance, salah satu bursa kripto terbesar di dunia.

Nilainya juga terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1. BUSD dirancang untuk memberikan stabilitas dan likuiditas dalam ekosistem Binance.

5. TrueUSD (TUSD): TrueUSD adalah stablecoin yang dikembangkan oleh TrustToken. 

Seperti yang lainnya, nilainya terkait dengan dolar Amerika Serikat dalam perbandingan 1:1.

TUSD menawarkan transparansi dan mematuhi regulasi melalui audit independen secara berkala.

Catatan kritis  bahwa setiap stablecoin memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri.

Sebelum menggunakan atau berinvestasi dalam stablecoin tertentu, investor wajib melakukan riset yang cermat agar dapat membuat keputusan yang tepat.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun