Kesulitan Keamanan Siber (Cybersecurity) dan privasi (privacy)
 Sampai saat ini, keamanan siber (cyber security) tetap menjadi masalah utama bagi perusahaan dan individu. Metaverse tidak terlepas dari risiko ini. Karena metaverse akan menyimpan lebih dari sekadar alamat email pengguna, eksposur apa pun yang dapat dieksploitasi oleh aktor jahat dapat menyebabkan pelanggaran data yang memengaruhi privasi pengguna.
Selain itu, metaverse tidak hanya akan menjadi tuan rumah untuk informasi pribadi pengguna, tetapi juga perilaku. Ini berarti bahwa metaverse perlu menggabungkan mekanisme privasi informasi yang kuat dan data pribadi untuk setiap pengguna untuk memastikan dan menjamin bahwa tidak ada kebocoran data pribadi pengguna.
Biaya yang Dibutuhkan
Tidak dapat disangkal bahwa metaverse saat ini mahal. Contohnya, pengguna harus memiliki mata uang digital yang support  pada platform metaverse yang diakses pada satu pihak, sementara ada masalah personalisasi avatar dan perangkat teknologi yang diperlukan untuk mengakses metaverse di pihak lain.
Untuk mengakses metaverse tentu dibutuhkan biaya biaya yang relative mahal. Metaverse mungkin tidak ramah pengguna mengingat sebagian besar teknologi dan perangkat tidak ringan atau portable dan karenanya belum cocok untuk adopsi  dalam skala luas.
PenutupÂ
Tidak dapat disangkal bahwa metaverse bisa menjadi game-changer. Namun,  metaverse kemungkinan besar tidak akan menggantikan internet tetapi bahkan  meningkatkannya. Metaverse  adalah teknologi yang masih dalam masa pertumbuhan dan membutuhkan lebih banyak pekerjaan pengembangan sebelum dapat siap digunakan sepenuhnya dan dimasukkan ke dalam kehidupan masyarakat.@@@
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H