Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Cara Bekerja Baru - New Way Of Working, Transformasi Organisasi Penting

26 Agustus 2022   08:48 Diperbarui: 26 Agustus 2022   08:55 1214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kedua, Business continuity sekarang juga menuntut mempertimbangkan bagaimana karyawan dan tim bisa tetap bekerja meskipun terkena gangguan. Maka selama masa pandemi ada, banyak perusahaan merubah sistem komputer dan jaringan mereka, agar memungkin karyawan bisa tetap bekerja dimana mereka berada.

Maka sistem seperti TSPLUS yang memungkinkan orang bekerja remote mengakses sistem yang ada di kantor menjadi marak digunakan. Belum lagi peralihan sistem yang tadinya on-premise ke cloud-based. Perusahaan harus merubah banyak hal. Bahkan penggunaan server email yang ada di kantor, beralih menjadi server email cloud based.

Ketiga, Pola kerja diubah. Dalam pendekatan kemenkeu, dan mungkin organisasi lain, mereka menerapkan Flexible Working Arrangement (FWA), yang lebih kita kenal dengan istilah Work From Home (WFH), Work From Everywhere (WFE) dan Work from Office (WFO). Dengan adanya flexible ini, maka pengukuran performansi karyawan berubah. Mereka tidak lagi diukur kehadirannya, tapi performansi kerjanya. Berapa banyak hasil yang dikerjakan dalam satu hari.

Saya yakin, eforia WFH-WFO sekarang sudah mulai berkurang, karena sebagian besar kita kembali masuk kantor. Tapi dalam pola FWA ini, karyawan tetap bisa bekerja dengan mekanisme yang disepakati.

Misal bekerja di kantor dalam 2-3 hari, sisanya bisa di rumah. Atau, mereka bisa bekerja di rumah sepanjang hari, tapi laporan online tiap pagi dan sore. Apapun mekanismenya ini bisa dibicarakan dan ditentukan bersama. Kembali keberhasilan manajemen adalah mengukur kinerja. Jadi pastikan mekanisme apapun, semua bisa diukur hasilnya.  Inilah gunanya sistem Key Performance Indikator (KPI)  atau Object & Key Result (OKR) diterapkan.

Itu tahapan awal yang organisasi harus siapkan, agar New Way of Thinking bisa kita terapkan. Kita akan membahas hal lainnya dalam tulisan berikutnya.  Bila ingin melihat solusi dan produk yang membahas terkait ini bisa juga melihat video nya di channel youtube EVENTCERDAS, kami hampir membahas semuanya disana.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun