Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Mengukur Kadar Sukses Anda

25 Juli 2022   08:01 Diperbarui: 25 Juli 2022   08:09 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Akar Sukses - Koleksi Pribadi

Dalam perjalanan hidup saya, sekarang ini sudah hampir  memasuki 20 tahun ber'usaha'. Dimulai dari perjalanan langkah kecil keluar dari PT Altelindo Karya Mandiri di tahun 2002. Memulai PT Padutama System Technology bersama dengan rekan-rekan seperjuangan. Namun usaha kami mengalami kesulitan setelah dua tahun, ya belum lima tahun. Maka saya 'nekat' membuat usaha sendiri bernama CV Daya Cipta Mandiri di tahun 2005.  

Maka sewaktu saya menemukan gambar ini, kembali kenangan itu terangkat kembali. Saya tidak merasa sepenuhnya sukses hingga saat ini, tapi setidaknya saya telah melewati akar-akar dari sukses yang ada.

Pertama, pengorbanan. Sewaktu memulai usaha sendiri, benar-benar sendiri, saya dalam kondisi tidak punya apa-apa lagi. Modal sudah habis, tidak punya cadangan dana, hanya punya Tuhan, laptop dan motor. Lalu saya memulai berhitung, berapa lama lagi ini bisa bertahan. Dan saya selama beberapa bulan menghidupi keluarga dari kartu kredit. Bukan contoh yang baik, tapi pada waktu itu, itulah solusi yang saya bisa dapatkan. 

Pengorbanan diri kita sendiri, keluarga, terutama pasangan kita menjadi sangat penting. Faktor utama dari keberhasilan seorang pengusaha adalah ini, pengorbanan diri , pasangan , keluarga. Dan ini mungkin saja tidak akan pernah berhenti. 

Kedua, kegalalan. Usaha CV DCM bukan juga merupakan usaha yang pertama, tapi bila kita takut gagal, maka kita tidak akan pernah sukses. Dari semua tempat kerja yang saya jalani sejak 1993 saya bekerja, saya belajar banyak hal. Saya mengambil hal-hal penting untuk bisa saya terapkan dalam kondisi kerja dan usaha saya saat ini. 

Dari pengalaman di Bank Bali, saya belajar tentang konsistensi, belajar terus tanpa menyerah.

Dari pengalaman di Bank Modern, saya belajar tentang kekerabatan pekerja, saling mendukung.

Dari pengalaman saya di BII, saya belajar suasana kantor yang harus seperti di rumah, kekeluargaan. 

Dari pengalaman saya di AKM, saya belajar tentang pengembangan bisnis, business development. 

Ketiga, konsistensi. Menjadi pengusaha harus konsisten. Konsisten dengan semangat, mental, tidak menyerah. Konsisten dengan perkataannya, perbuatannya, sikapnya. Konsisten menjadi bagian dari kehidupan seorang pengusaha. Coba lihat, pengusaha yang tidak konsisten, mudah berubah, labil, usaha nya tidak akan bisa melewati lebih dari sepuluh tahun, bahkan lima tahun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun