Mohon tunggu...
fanky christian
fanky christian Mohon Tunggu... Full Time Blogger - IT Specialist, DCMSolusi, DCMGroup, EventCerdas, StartSMEup, JesusMyCEO, IndoBitubi, 521Indonesia

IT Specialist, khususnya infrastruktur, aktif di beberapa Asosiasi IT, suka mengajar dan menulis, fokus kepada IT , enterpreneurship, content marketing. Mengembangkan Daya Cipta Mandiri Group, EventCerdas, 521Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Tantangan Remote Work di Indonesia

9 Mei 2021   14:51 Diperbarui: 9 Mei 2021   14:53 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Remote work, atau bekerja secara remote memang semakin marak saat ini. Di perusahaan kelas dunia telah menerapkan Work From Home (WFH) dari tahun lalu, di saat pandemi dimulai. 

Tapi apakah remote work, atau work from home ini bermanfaat bagi perusahaan ? Dalam beberapa kali kesempatan, saya berdiskusi dengan para pengusaha lain, dan mereka menyatakan beberapa hal.

Sulit mengatur tim kerja remote

Itu kalimat pertama yang saya dengar dari curhat para pengusaha. Mengatur tim kerja remote memang tidak pernah mudah. Mulai dari memastikan mereka untuk mulai bekerja, biasanya dengan metode absensi. Ada yang menggunakan software khusus, sehingga mereka bisa dimonitor mulai bekerja, dan lokasi dimana mereka bekerja. Tapi tetap saja, apabila tidak ada laporan progress apa yang mereka kerjakan , tetap sulit mengaturnya. 

Sulit komunikasinya

Ternyata, kendala berikutnya adalah komunikasi. Mungkin bagi yang bekerja di perusahaan yang menyediakan fasilitas lengkap,mulai dari pulsa Internet, hingga laptop yang bisa digunakan, sepertinya tidak ada kendala. Tapi bila tidak ada komunikasi, maka ini tetap sulit luar biasa. 

Sulit mencapai target

Kendala berikutnya adalah sulitnya mencapai target yang ditentukan. Tim diberikan target, tapi tidak mencapai target. Selalu meleset. Apa bedanya dengan mereka bekerja di kantor , tanya saya singkat. Jawabnya, kalau di kantor, mereka bisa dikejar-kejar dengan cepat. 

Lalu apa jadinya sekarang ?

Tentu, di beberapa bidang yang mau tidak mau harus datang dan bekerja, maka tim nya tetap diminta masuk dan bekerja. Tapi ada beberapa bidang yang sebenarnya tidak harus hadir, asalkan mereka bisa melakukan beberapa hal yang diminta, seperti :

1. Melakukan laporan kehadiran melalui aplikasi dengan GPS aktif. Ini memastikan lokasi kerja karyawan.

2. Melakukan pelaporan dan komunikasi secara aktif di jam kerja.

3. Bisa mencapai target-target kecil yang ditentukan. Tidak bisa lagi target secara global, tapi tentukan target kecil, atau istilah kerennya Objective Key dan Result (OKR). Target ini bisa ditentukan harian, mingguan, tapi diukur. 

Semoga kita semua bisa melakukan remote work dengan optimal. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun