Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Angan Sehat Ingin Sepeda

25 Juni 2020   17:40 Diperbarui: 25 Juni 2020   17:34 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memiliki sepeda, seperti kawan-kawan lainnya, masih sebatas angan-angan. Namun, dorongan keluarga, sedikit banyak ada andilnya. Inginnya cari yang bergigi, bukan yang ompong, agar tak berat digowes selagi jalan tanjakan.

Berbulan-bulan nyaris tak bergerak, semasa pandemi Covid-19, seolah ambyar melepas belengu, ketika ada sedikit kebebasan berolahraga dengan persyaratan tatanan kenormalan baru.

Bukan karena latah, maunya begitu, karena tak ingin sepeda yang nantinya akan dibeli dengan mengurangi jatah keperluan lainnya, hanya disimpan di ruang selepas tak lagi musim.

Seberapa pentingkah sepeda? Pertanyaan mendasar yang menjadi pertimbangan. Baca-baca dari Mbah Google, ternyata sangat-sangat bermanfaat bagi kesehatan.

Beli jangan, atau jangan beli, pertanyaan yang mengukir dan mengalir menghantui pikiran dalam suasana gundah, gara-gara sepeda.

Sumber: https://www.familiesmagazine.com.au
Sumber: https://www.familiesmagazine.com.au
Riset dari Denmar, dilansir dari kompas.com, telah membuktikan penelitiannya terhadap  30.000 orang berusia 20 hingga 93 tahun, dan membuktikan bahwa bersepeda secara teratur akan melindungi kita dari penyakit jantung. Selain itu mampu meminimalisir risiko diabetes Diabetes tipe 2.

Hebatnya lagi, bersepeda memiliki manfaat rekreasi karena memicu kehadiran hormon dopamin yang menjadikan rasa bahagia. Sehat mental pastinya, hindarkan depresi, stres dan kecemasan dengan bersepeda secara teratur.

Kebahagiaan mengendarai sepeda, nyatanya bertubi-tubi tayang di TV, bahkan senyumnya pun seolah meremehkan. Padahal tak ada urusan dengan kita-kita yang masih mempertimbangkan untung ruginya.

Bersepeda bukan olahraga diam di tempat, kecuali sepeda statis, karena banyak hal bisa dijumpai. Tak repot harus cari parkir, dan tak perlu lagi mengeluarkan biaya bahan bakar.

Bagi yang punya hobi meliput kejadian di sekitar, tinggal stop dan berfoto ria, atau mau bikin video menarik bisa pula dilakukan ketika sedang bersepeda. Bahkan saat ini telah tersedia berbagai kemudahan untuk mengabadikan situasi apa dan dimana pun.

Sumber: https://www.flickr.com
Sumber: https://www.flickr.com
Sejatinya, bersepeda merupakan kegiatan yang sangat menyenangkan, bahkan di beberapa negara Eropa ada kesan dimanjakan. Belanda dan Jerman, di antaranya yang sering disebut-sebut sebagai surganya pesepeda.

Jalur khusus sepeda, dan aturan ketat agar pesepeda tak berbaur dengan kendaraan bermotor lainnya menjadi jaminan situasi aman dan nyaman. Bahkan, tak hanya untuk rekreasi saja, sepeda pun dipakai ketika hendak pergi dan pulang kerja.

Ketika sarana dan prasarana bagi pesepeda belum dapat diandalkan, tak ada jalur sepeda, atau jalan-jalan terlalu berisiko untuk dilewati, maka hanya rekreasi menjadi pilihan.

Bersepeda sebagai rekreasi, menggowes sepeda di sekitar rumah, atau jalan-jalan yang aman, sebelum atau sepulang kerja, dan hari libur menjadi pilihan melepas penat.

Inginnya sehat, alasan utama mengapa perlu memiliki sepeda, tak lebih dari itu. Gebyar promosi yang terus menerus, di saat tatanan kenormalan baru, janganlah menjadi alasan untuk latah menggowes, karena pada akhirnya akan mudah luntur.

Keputusan penting telah diambil, paling tidak seminggu setelah pergolakan bathin ambyar, menjadi pemahaman tekad untuk hidup sehat.

Bersepeda adalah solusinya, bukan pinjaman, tapi hak milik yang harus dijadikan pengingat malu. Tak boleh ada lagi sepeda tergantung di sudut ruang yang mencibirkan wajah, karena pemiliknya sudah bosan.

Bandung, 25 Juni 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun