Bila ada kendala, kesulitan memiliki Humidity Meter, bisa diperhatikan tanda-tandanya. Suhu ruang di bawah 18 oC  akan terasa dingin, sedangkan di atas  30 oC terasa panas. Untuk kelembaban, bila ruangan terasa basah oleh butir-butir uap air, tandanya lembab di atas 60 % RH, sedangkan lembab dan kering di bawah 40 % RH.
Ruang Rumah dengan kelembaban tinggi, lebih dari 60% RH, biasanya terlihat dari tumbuhnya jamur di dinding dan terkelupasnya lapisan cat tembok. Juga, ada kecenderungan serangga dan kecoa dapat lebih cepat berkembang biak.
Kelembaban kurang dari 40 % RH, berasa kering di permukaan kulit, mata dan tenggorokan. Kuman atau virus influenza pun lebih mudah berkembang pada kelembaban rendah.
![Ruang Sehat, cukup cahaya, ventilasi, tak lembab. Sumber : https://www.improvenet.com](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/10/22/4-add-windows-skylightsjk-5daf15700d8230013a1cda42.jpg?t=o&v=555)
Rutin membuka jendela rumah, semisal di pagi hari, dan menggunakan genting atau jendela kaca agar sinar matahari memenuhi ruang. Keduanya, buka jendela dan sinar matahari dapat disesuaikan teknis pelaksanaannya, hingga memenuhi persyaratan ideal.
Pengaturan kelembaban dapat pula dilakukan dengan pemasangan humidifier (alat pengatur kelembaban udara), yang dapat berfungsi mengurangi atau meningkatkan nilai % RH agar memenuhi persyaratan.
Ruang Rumah, upaya agar tak lembab dan sehat, merupakan langkah penting, agar penghuninya mampu memahami dan menjadikannya sebagai rumah yang sehat dan nyaman.
Bandung, 22 Oktober 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI