Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Asbak Berjajar di Stasiun Gambir

3 April 2019   07:52 Diperbarui: 7 April 2019   19:48 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).

Tergopoh-gopoh! Kritis waktu usai rapat di Jakarta, menuju Stasiun Kereta Api Gambir, hendak ke Kota Bandung. Siksaan berat bagi kawan seperjalanan, seputar mulut mulai berasa pahit. Selepas turun dari taksi online, surganya para perokok telah menanti di lantai tiga.

Eranya jauh berbeda. Kini Stasiun Kereta Api bagai mall, bersih dan tertata rapi. Tak ada lagi orang bebas melepaskan asap rokok di sembarang tempat. Bebas pula pedagang asongan, yang merajai hampir setiap sudut di masa lalu.

Sebagai pengganti, tersedianya fasilitas makanan dari yang ringan sampai berat, tergantung minat dan dompet.

Stasiun kereta api terdiri dari 3 lantai dengan penghubung tangga dan eskalator, lantai satu disediakan caf serta kantin untuk para penumpang dan layanan mesin atm, lantai 2 merupakan ruang tunggu untuk seluruh calon penumpang kereta api, sedangkan lantai 3 merupakan jalur berangkat dan kedatangan kereta api.

Gunakan tangga manual, eskalator dinilai lambat merayap, setelah melalui pemeriksaan tiket, bergegas ke lantai paling atas.

Wajah kawan terlihat sumringah, memandang harap meja asbak berwarna hijau muda di sudut lantai. Asbak berjajar rapi dalam satu meja, tanpa dilengkapi kursi, di dua jalur kanan dan kiri, berseberangan, di batas tepi atapnya yang menganga menghadap udara bebas.

Clak -- clik, terdengar bunyi pemantik saat kawan menghidupkan api rokoknya. Bahagia tercipta di wajahnya, meski tak perlu lagi penjelasan. Bagi yang tak merokok, cukuplah menjaga jarak agar tak terpapar asap dan menjadi perokok pasif.

Meja Hijau Meja Asbak. Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).
Meja Hijau Meja Asbak. Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).

Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).
Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).

Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).
Area Merokok di Lantai 3 Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).

Tugu Monas - Dari Lantai 3 Area Merokok Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).
Tugu Monas - Dari Lantai 3 Area Merokok Sts KA Gambir Jakarta. Foto Dok Pribadi J.Krisnomo, Selasa (19/03/19).

Sabar menanti kawan, lima belas menit jelang kedatangan kereta, tak henti-hentinya bahkan tak mau rugi, menghisap rokoknya dan menerawang lepaskan beban.

Para perokok tak bicara satu sama lain, tak ada waktu saling bertegur-sapa, apalagi mereka tak saling mengenal, meski dalam satu meja dengan banyak asbak.

Saatnya kereta siap berangkat, latar belakang Tugu Monas -- Monumen Nasional yang menjadi saksi bisu kekumuhan stasiun kereta api di masa lampau, tertutup sebagian badan kereta.

Selamat tinggal Kota Jakarta, dan selamat menikmati udara bersih bebas asap rokok. Kini tak ada lagi celah, di lorong maupun di kantin kereta yang diijinkan untuk area merokok, apalagi di kursi penumpang.

Demi ketertiban, kebersihan dan kesehatan selama perjalanan di kereta api, semua orang telah memahaminya. Termasuk rela untuk tidak merokok dalam kurun waktu sekitar empat jam perjalanannya.

Bandung, 03 April 2019

Catatan : Inspirasi Aktual Kereta Api Jakarta -- Bandung, 19 Maret 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun