Tergopoh-gopoh! Kritis waktu usai rapat di Jakarta, menuju Stasiun Kereta Api Gambir, hendak ke Kota Bandung. Siksaan berat bagi kawan seperjalanan, seputar mulut mulai berasa pahit. Selepas turun dari taksi online, surganya para perokok telah menanti di lantai tiga.
Eranya jauh berbeda. Kini Stasiun Kereta Api bagai mall, bersih dan tertata rapi. Tak ada lagi orang bebas melepaskan asap rokok di sembarang tempat. Bebas pula pedagang asongan, yang merajai hampir setiap sudut di masa lalu.
Sebagai pengganti, tersedianya fasilitas makanan dari yang ringan sampai berat, tergantung minat dan dompet.
Stasiun kereta api terdiri dari 3 lantai dengan penghubung tangga dan eskalator, lantai satu disediakan caf serta kantin untuk para penumpang dan layanan mesin atm, lantai 2 merupakan ruang tunggu untuk seluruh calon penumpang kereta api, sedangkan lantai 3 merupakan jalur berangkat dan kedatangan kereta api.
Gunakan tangga manual, eskalator dinilai lambat merayap, setelah melalui pemeriksaan tiket, bergegas ke lantai paling atas.
Wajah kawan terlihat sumringah, memandang harap meja asbak berwarna hijau muda di sudut lantai. Asbak berjajar rapi dalam satu meja, tanpa dilengkapi kursi, di dua jalur kanan dan kiri, berseberangan, di batas tepi atapnya yang menganga menghadap udara bebas.
Clak -- clik, terdengar bunyi pemantik saat kawan menghidupkan api rokoknya. Bahagia tercipta di wajahnya, meski tak perlu lagi penjelasan. Bagi yang tak merokok, cukuplah menjaga jarak agar tak terpapar asap dan menjadi perokok pasif.
Sabar menanti kawan, lima belas menit jelang kedatangan kereta, tak henti-hentinya bahkan tak mau rugi, menghisap rokoknya dan menerawang lepaskan beban.
Para perokok tak bicara satu sama lain, tak ada waktu saling bertegur-sapa, apalagi mereka tak saling mengenal, meski dalam satu meja dengan banyak asbak.
Saatnya kereta siap berangkat, latar belakang Tugu Monas -- Monumen Nasional yang menjadi saksi bisu kekumuhan stasiun kereta api di masa lampau, tertutup sebagian badan kereta.
Selamat tinggal Kota Jakarta, dan selamat menikmati udara bersih bebas asap rokok. Kini tak ada lagi celah, di lorong maupun di kantin kereta yang diijinkan untuk area merokok, apalagi di kursi penumpang.
Demi ketertiban, kebersihan dan kesehatan selama perjalanan di kereta api, semua orang telah memahaminya. Termasuk rela untuk tidak merokok dalam kurun waktu sekitar empat jam perjalanannya.
Bandung, 03 April 2019
Catatan : Inspirasi Aktual Kereta Api Jakarta -- Bandung, 19 Maret 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI