Mohon tunggu...
Johanes Krisnomo
Johanes Krisnomo Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Penulis, YouTuber : Sketsa JoKris Jo, Photografer, dan Pekerja. Alumnus Kimia ITB dan praktisi di Industri Pangan.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tak Lagi Makan Sama Ayam

7 Januari 2019   23:18 Diperbarui: 7 Januari 2019   23:21 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lalaban Daun Pepaya -- Foto Dok J.Krisnomo/070119

Makan sama ayam! Hi ... hi ... hi mana tahan. Seringnya menu ayam yang disajikan kantin, meski berganti model, menyiratkan candaan nakal.

Mana ada sich makan sama ayam? Yang ada makan sama ayam goreng, ayam bumbu opor, dan ayam-ayam lainnya.

Hanya jebakan, bagi kawan-kawan pekerja yang sudah mulai bosan makan daging ayam.

Jika kawan terjebak, dan menjawab ya, dengan sinis tak menyadari bahwa dirinya telah dipahamkan penanya, makan berebut sama ayam, di kandang.

Meski ada tiga katering, yang melayani makan para pekerja, tiap dua hari ganti, tapi ada saja bentrok menu ayam dan ayam lagi.

Kisahnya dimulai, ada kawan yang baru saja mendapat rejeki lebih, menawarkan menu berbeda, khas daerah Bandung. Bawa sendiri, bikin sendiri dan berbiaya sendiri.

Menunya, Tumis Ikan Asin, Semur Jengkol Pedas, Tumis Labu Siam, Pepes Usus, Lalaban Daun Pepaya, Sambal Cabe Hijau.

Tumis Ikan Asin -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Tumis Ikan Asin -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Semur Jengkol Pedas -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Semur Jengkol Pedas -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Tumis Labu Siam -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Tumis Labu Siam -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Pepes Usus Ayam -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Pepes Usus Ayam -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Lalaban Daun Pepaya -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Lalaban Daun Pepaya -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Sambal Cabe Hijau -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Sambal Cabe Hijau -- Foto Dok J.Krisnomo/070119
Ya ampyun, porsi untuk tujuh orang itu, ludes tinggal piringnya. Untung masih sadar, bahwa piring bukan termasuk yang dimakan. Kuatir mata gelap, bisa aja sich.

Istilahnya, kata orang-orang dulu, mertua lewat tak digubris.

Drastis, menu siang yang kebetulan ayam goreng, terkalahkan oleh menu spesial yang datang secara tiba-tiba tanpa ada info jauh-jauh hari.

Mungkin saja, menu makan bawaan kawan, tak lagi diperhitungkan sebagai menu standar oleh pengelola katering, tapi lihatlah dampaknya.

Dari namanya saja kurang komersial, Tumis Ikan Asin, Semur Jengkol Pedas, Tumis Labu Siam, Pepes Usus, Lalaban Daun Pepaya, Sambal Cabe Hijau.

Hebohnya menu dadakan itu telah mampu menggoyang lidah, kerja jadi semangat, dan produktivitas meningkat tajam.

Usulan baik buat pengelola katering, agar lebih kreatif dalam menyusun menu, asal masih dalam hitungan anggaran.

Terimakasih kawan, jasamu telah memberi pemahaman, bahwa makanan yang rutin dan terbiasa tak selamanya ternikmati, karena sudah terlalu sering.

Cimahi, 07 Jan 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun