Mohon tunggu...
Berita Merasi
Berita Merasi Mohon Tunggu... Jurnalis - Ceo

We dumir so ich dir

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan untuk Suami...

16 November 2017   21:00 Diperbarui: 16 November 2017   21:08 2814
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rudi : Ini... hmm.. Kayaknya gua juga gak tau..

Rudi kemudian malu dan mukanya memerah, Hasan melanjutkan.

Hasan : Gue tahu jelas apa yang disukai istri, apa hobinya, bahkan apa yang dia pikirkan, gue bisa tebak. gue suka pijetin kalau dia pulang kerja, setiap bangun tidur gue juga selalu kecup kening dan peluk dia.

Kalau hari hujan, mau sejauh apapun, gue pasti bakal jemput dia pulang kerja. Gue tahu ukuran baju dan sepatunya, jadi kalau kadang kita jalan-jalan dan dia gak rela keluarin uang buat beli barang yang jelas-jelas dia suka, gue akan langsung beliin..

Rudi semakin menunduk, dia kemudian teringat akan istrinya, dia sering bertengkar dengan istri di rumah, kalau tidak puas, dia akan langsung membentak dan bersikap cuek pada istrinya, bahkan beberapa hari lalu, mereka baru saja bertengkar cuman karena istrinya beli baju yang harganya gak seberapa dan Rudi selalu mengatakan kalau itu pemborosan.

Kemudian, Hasan melanjutkannya..

Hasan : Kalau istri sendiri kita gak sayang, masa tunggu orang lain sayang dia? Dia tuh demi keluarga ini, demi anak, sudah mengorbankan begitu banyak waktu dan tenaga, kadang malah gak pernah mikirin dirinya, kenapa lu gak bantuin dia?

Cewek itu ibarat bunga mawar, yang cuman bisa dilindungi sama suaminya, baru mereka bisa selalu mekar dengan segar dan semangat. Kalau gak ada yang ngerawat, ya udah deh, pasti cepet layu..

Lu harus banyak waktu perhatiin istri lu, tadi dia lewat di sebelah gue, gue bahkan bisa cium bau minyak di kepalanya, dia bahkan jadi kayak emak-emak yang lu bilang tadi, masa lu gak mau bikin hidup dia jadi lebih bahagia, jadi lebih cantik gitu?

Rudi hanya bisa terdiam.. Tak lama kemudian, acara pun berakhir, Hasan pamit dan menggandeng istrinya pulang. Rudi melihat istrinya yang kelelahan sudah ketiduran di atas sofa, ia melangkah menuju istrinya kemudian dengan lembut membangunkannya, "Capek ya? Yuk kita pulang.."

Teman....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun