Mohon tunggu...
Tomson Sabungan Silalahi
Tomson Sabungan Silalahi Mohon Tunggu... Penulis - Seorang Pembelajar!

Penikmat film dan buku!

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mencari Lawan, Jangan!

9 Juni 2016   18:04 Diperbarui: 7 Juli 2016   01:15 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

A:        Who is your opponent?/Siapa lawanmu?

B:         He does not exist. /Dia tidak ada.

A:        Why does he not exist?/Mengapa dia tidak ada?

B:         Because he is a mere dissenting voice of the truth I speak!/Karena dia adalah suara

            ketidaksepakatan belaka dari kebenaran yang saya ucapkan!

A:        Maka bicaralah tentang kebenaran.

Maka, lawan yang sesungghuhnya adalah diri kita sendiri, kepentingan kita sendiri atas sesuatu yang tidak benar yang kita ucapkan kepada orang lain. Ketika kita mengucapkan yang tidak benar, maka di sanalah lawan itu tercipta.

Tidak adil bagi profesor ketika dia dituduh seorang komunis, yang membuat gerakannya terbatasi. Maka lewat tim debatnya, dia mau membuka pikiran masyarakat bahwa tidak ada yang salah dari sebuah paham yang mencita-citakan keadilan bagi semua karena semua orang sama, tidak peduli dia dari mana, suku, agama, bahasa, warna kulitnya apa, rambutnya keriting atau lurus, mata sipit atau lebar, semua harus sama di mata hukum. Tidak ada yang bisa (sengaja) disingkirkan karna perbedaan itu.

Terakhir, mengutip lagi kata-kata Saint Augustine of Hippo yang digunakan oleh  James Farmer Jr untuk memenangkan debat mereka  “An unjust law is no law at all” - Sebuah hukum yang tidak adil adalah benar-benar kealpaan hukum. Kemudian diterangkannya lagi “Which means I have a right, even a duty to resist. With violence or civil disobedience. You should pray I choose the latter.” –Artinya, Saya punya hak, bahkan sebuah kewajiban untuk melawan. Dengan kekerasan atau ketidakpatuhan sipil. Maksud penulis, inilah yang harus kita perdebatkan, kita kaji lagi, peran negara dalam meyakinkan masyarakatnya untuk patuh terhadap semua peraturan yang dibuat demi keadilan. Bukan memperdebatkan sesuatu karena bayang-bayang ketakutan. Ah, seperti cari lawan saja.

Jakarta, 9 Juni 2016

Tomson Sabungan Silalahi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun