4. Man In the Middle
Serangan cyber kali ini menempatkan hacker diantara jalur komunikasi atau lalu lintas data dua pengguna. Hacker tersebut dapat mengetahui seluruh informasi ataupun data yang telah dikirimkan ataupun diterima oleh kedua pengguna tersebut. Hacker akan mengalihkan informasi atau[un data, lalu melakukan modifikasi.Â
Biasanya saat melakukan modifikasi, hacker akan menyisipkan malware dan berbagai virus berbahaya lainnya. Jika kamu adalah korban MIM ini, biasanya jalur komunikasi akan terganggu secara perlahan hingga tidak dapat diakses. Saat tidak dapat diakses, maka hacker akan melakukan peretasan data. Inilah mengapa enkripsi pada situs website diperlukan.
Cara Melindungi Website dari Aktivitas Hacking
Ada beberapa cara sederhana yang dapat dilakukan untuk melindungi situs website dari aktivitas hacking.
1. Melakukan BackUp Data
Hal pertama yang harus dilakukan adalah backup data. Backup data dibutuhkan saat Anda mengelola website. Anda harus buat satu tempat penyimpanan database, yang menurut Anda aman. Apakah itu hardisk, software backup ataupun cloud. Yang penting Anda harus memastikan bahwa data Anda aman.Â
2. Menggunakan Firewall
Firewall akan menyediakan fitur blokir dan filter spammer dan bot saat adanya serangan hacker. Jadi bisa digunakan untuk memblokir situs tertentu yang berpotensi menyerang website  ataupun blokir IP Address yang menurut kita berbahaya buat website.
3. Menggunakan SSL
Menggunakan sertifikat SSL sangat penting, karena memberikan enkripsi pada website. SSL ini beda dengan firewall. Jika firewall melindungi di lapisan luar website, SSL akan melindungi lapisan dalam website. Atau dengan kata lain SSL akan melindungi lalu lintas data antara web server dengan website.