Mohon tunggu...
S. R. Siola
S. R. Siola Mohon Tunggu... Relawan - Pengamat Azadegan

Pengamat Azadegan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bagaimana Masyarakat Iran Merayakan Hari Kemerdekaan?

11 Februari 2020   04:07 Diperbarui: 11 Februari 2020   08:14 546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: tehrantimes.com

Perayaan hari kemerdekaan akan dipusatkan di ibukota, Tehran Raya, tepatnya di komplek Monumen Azadegan-Tehran. Setelah melakukan pawai di  berbagai rute yang telah ditentukan, masyarakat Tehran akan berkumpul di lapangan Azadegan untuk mendengarkan pidato kenegaraan dari Pemimpin Besar Revolusi Islam (Maqam Muazzam Rahbari), Sayyid Ali Khamenei.

Seperti yang telah disiarkan oleh televisi-televisi nasional Iran, tema utama dari 41 tahun kemerdekan Republik Islam Iran adalah Bayan-e Gam-e Dovvum-e Enghelab (penjelasan Gelombang Kedua Revolusi)

Yel-Yel

Seperti demonstrasi ala biasanya di belahan dunia, orasi dan yel-yel juga turut meramaikan acara tajammu di Iran. Biasanya di sepanjang jalan dengan jarak-jarak tertentu, para korlap meneriakkan berbagai yel-yel kesadaran, seperti Shallu ala Muhammad, buy-e Khamenei amad; sholawat atas Muhammad, wangi Khamenei merebak, Marg bar Amrika, Marg bar Israel, Mar bar Engelis, Mar bar Munafiq, Marg bar Zedd-e Welayatul Faqih, jargon nasional Esteghlal, Azadi, Jomhoriyyeh Islami, dan senadanya.

Door Price

Meski tradisi bagi-bagi hadiah ini terbilang baru (sekitar 3-4 tahun belakangan), masyarakat Iran telah memenuhi jalan selama berpuluh-puluh tahun lamanya. Tradisi tajammu masyarakat Iran masih saja sama; yaitu tetap hidup pasca revolusi, dan jauh sebelum revolusi Khomeini.

Diketahui bahwa sebelum revolusi Khomeini, sempat pula pecah revolusi Masyruteh, juga oleh kaum Mullah. Hanya saja, strategi dan manajemennya tidak sematang revolusi Khomeini (1978). Para pemimpin revolusi Masyrutheh akhirnya banyak ditangkapi dan dieksekusi mati (syahid).

Kesadaran dan kesetiaan masyarakat Iran bisa dibilang dipersatukan oleh simbol kemanusiaan Al-Husaini putera Ali yang terbantai di karbala, bersama Ahlulbait Nabi dari Bani Hasyim lainnya.

Apa pun dari Al-Husaini, memberi semangat dan nafas baru bagi Iran Islami. Sebagaimana perkataan Imam Khomeini, bahwa Iran tidak akan pernah ada tanpa Asyura Husaini! Selamat Hari Kemerdekaan, Iran Islami!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun