Era kabinet Presiden Soekarno adalah era semangat muda. kabinet ini bernama Kabinet AMPERA (Amanat Penderitaan rakyat). Dimana memang saat Indonesia lahir--- peran pemuda memang sedang pada masa puncaknya. Baik dalam perang kemerdekaan namun juga saat awal pembentukan kabinet pemerintahan pertama di republik ini.
Ir. Soekarno sendiri berusia 44 tahun saat menjadi presiden. Terdapat 21 menteri dalam kabinet presidentiilnya dengan beberapa tokoh yang berusia sangat muda yang ditunjuknya dalam jajaran kabinetnya. Seperti Supriyadi sebagai Menteri Keamanan Rakyat (22 tahun) dan KH Abdul Wahid Hasyim sebagai Menteri Agama (31 tahun).
Kemudian di era Soekarno juga pernah ada di era Kabinet Sjahrir dengan beberapa menteri dengan usia sangat muda yaitu Wikana, sosok berusia 31 tahun yang sangat terkenal dalam perannya dalam peristiwa Rengasdengklok sebagai Menteri Pemuda. Serta terdapat nama SK Trimurti, seorang perempuan berusia 35 tahun yang ditunjuk sebagai Menteri Perburuhan.
Salam kaidah 5M ini, urutan yang diutamakan oleh Kabinet era Soekarno adalah Milik, Meluk dan Melok. Selanjutnya baru Melek agar rakyat Indonesia bisa segera Muluk setelah porak poranda pasca perang kemerdekaan.
B. KABINET SOEHARTO
Sepanjang masa kepemimpinan Soeharto sebagai presiden, kabinet yang dibentuknya diberi nama kabinet PEMBANGUNAN dengan 7 masa kabinet.
Di era kabinet pembangunan I sampai dengan VII--- menteri yang ditunjuk ditekankan pada tugas dan fungsinya. Tidak ada anak emas dan tidak ada menteri yang tidak disenanginya. Semua menteri dalam kontrol presiden yang ketat. Semua kegiatan harus selaras dengan petunjuk, rencana dan arahan presiden.
Jadi bukan kebetulan atau mengada ada, jika di era kabinet Soeharto--- setiap wawancara atau penyampaian ke publik terkait keputusan atau kebijakan pemerintah selalu terucap kalimat pembuka "Menurut Petunjuk Bapak Presiden".
Hal yang sangat wajar. Apalagi dihubungkan dengan kaidah 5M kepemimpinan Jawa ini yang bila kita coba urutkan maka fungsi Melek dan Muluk jadi fokus utama, pengawasan ketat untuk kesejahteraan rakyat. Selanjutnya baru ke kaidah milik, melok dan muluk.
C. KABINET HABIBIE
Kabinet REFORMASI PEMBANGUNAN yang lahir di era transisi pemerintahan 32 tahun sebelumnya ini, tentu bukan hal yang mudah bagi Habibie selaku presiden. Waktu yang tersedia dalam membuat kabinet tentu tidak selonggar dua presiden sebelumnya. Saking ketatnya waktu--- kabinet Habibie diramal hanya mampu bertahan 100 jam atau tidask lebih dari lima hari kerja saja.