Dalam filosofi Jawa, posisi membawa keris ada beragam artinya. Posisi keris adalah KODE. Jika dibelakang--berarti masih aman. Keris hanya sebagai simbol kekesatriaan. JIka di depan seperti Jenderal Sudirman saat bergerilnya, jelas Indonesia sedang dalam kondisi perang. Dan perang pun--nyatanya Pak Dirman tetap memakai senjata api dan meriam kan?
Nah, Keris disamping, bisa diartikan bahwa Prabowo sedang memberi "kode" bahwa bangsa kita sudah tidak aman namun belum sampai tahap perang. Namun posisi ini bisa berubah dengan cepat sesuai keadaan. Harus gotong royong bahu membahu agar posisi Keris Prabowo kembali ke belakang. Itulah saat Indonesia kembali menjadi Macan Asia. Indonesia Raya.
4. KESEIMBANGAN HIDUP ORANG INDONESIA
Jikalau negara lain semua itungan dan penilaian banyak berbasis fisik dan terlihat, Indonesia tidak. Bangsa kita berbicara "Jiwa dan Raganya". Terserah bagi orang bule dianggap "klenik' atau "mistik". Emang omongan orang bule segala-galanya?
Toh nyatanya, pengakuan beberapa saudara kita yg pernah bergabung di GAM saat bertemu assisten pribadi Prabowo bilang, dulu saat masih belum damai dan terjepit dicari TNI--mereka tinggal mencabut keris pusakanya dan di gerakan berputar-putar. Ajaib, mereka tak terlihat. Percaya tidak percaya, terserah anda. Kalau saya percaya. Rahasia Tuhan dan Alam semesta begitu besarnya.
5. SENI
Nggak perlu panjang lebar, jika semua jenis pisau suluruh dunia di tarok di meja. Coba liat mana yang paling "eye catching" dan memikat? Pamor dengan beragam motif dan hiasan warangka dari emas, perak, daln lain-lain? Helooooooww....
6. Dll
(isi sendiri)
Dan paling utama, jika sama-sama dibawa oleh seorang pemimpin--membawa keris tidak seberbahaya membawa PULPEN.
Kok bisa?