Mohon tunggu...
Hazmi SRONDOL
Hazmi SRONDOL Mohon Tunggu... Jurnalis - Penulis/Jurnalis

Jika kau bukan anak Raja, bukan anak Ulama. Menulislah...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Indosat Yang Kau Jual itu 'Asset' Negara, Bukan 'Liabilitas' !

6 April 2014   06:05 Diperbarui: 4 September 2015   21:07 6297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13967137851230684168

Ini mah jual ayam emas, bukan telor emasnya.

Sudah begitu, transaksi penjualannya pun di negara Mauritius. Negeri antah berantah.Tahu tujuannya? Ya agar pajak penjualannya kecil. Ini mah lebih hina dari Neolib. Walau mengesalkan dan konsisten berkonsep Neolib, kenapa gak transaksi di Indonesia? Bayar dong pajak penjualannya!


Sudah begitu, penjualannya mepet dengan RUPS tahunan. Tahu maksudnya? ya setelah beli, sebulan kemudian langsung dapat pembagian deviden. Alamak! Gubrak! Enaaak bangeeet!

Lanjut ke NGAKAK ke 2:

Megawati dalan tweet beladirinya mengatakan, Pemerintah butuh suntikan dana untuk menutupi APBN. Untuk beli alutsista TNI misalnya.

Halooow,

Berapa sih 3,7 T dibanding APBN 2002 yang Rp. 323 T? 1% nya pun tidak ada. kenapa tidak ditutup kebocoran negara yang mencapai (minimal) 25% nya yang sekitar 80 T? Emang bisa buat beli apa dengan uang penjualan Indosat tersebut?

Harga pesawat pempur Sukoi Su27 satu skuadron saja sekitar Rp. 18 Trilyun lebih? Belum kapal selam, panzer dan lainnya...

Jadi, soal penjualan Indosat ini saya sependapat dengan pak Kwik Kian Gie kepala Litbang PDIP yang mengatakan penjualan Indosat itu "salah resep" ekonomi. Namun sayangnya, Megawati lebih mendengarkan Laksamana Sukardi dan "genk of three" di internal PDIP. Bahkan saya jadi kasihan mesti ngetweet pembelaan diri yang bagi saya, malah tidak nyambung.

Apalagi ada yang lebih menyakitkan dari penjualan ini, yaitu dicabut nya "badge" PEJUANG TELEKOMUNIKASI di dada mereka menjadi sekedar "profesional" yang berbasis "kerja sesuai gaji" dan "Karya berdasar absensi".

Padahal, dalam sejarahnya--Indosat berisi insinyur-insinyur terbaik di Indonesia. bahkan banyak "jebolan" Indosat berperan penting di operator lain. Pak Hasnul Suhaemi misalnya--direktur XL yang juga ex direktur Indosat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun