Dan menariknya, roda tank ini sangat kecil kemungkinannnya terjebak dalam tanah lunak, lumpur atau salju karena sistem roda ini mendistribusikannya berat kendaraannya dia area kontak atau luas penampang yang lebih besar sehingga "ground pressure" (GP) atau tekanan ke tanahnya sangat rendah.
Untuk perbandingannya, tank Leopard 2A4 Jerman atau MIA2 Abrams yang berbobot total sekitar 60 ton ini mempunyai GP sekitar 14,1 Psi. Jauh lebih rendah daripada GP Mobil Kijang yang berbobot 1,65 ton dengan GP 33,2 psi.
Lalu pertanyaannya, kenapa mobil Kijang bisa lebih besar tekanan tanahnya? Ya iyalah, kan hukum Fisika-nya begitu. Bobot mobil Kijang hanya disangga 4 roda dengan luas penampang roda yang menyentuh aspal (13,3*13,3) * 4 rodanya = 707,56. Nah bagi aja tuh berat mobil dibagi luas penampang roda.
Sedangkan luas penampang roda tank, dengan lebarnya 63,5 cm dan panjang tapak jejak menyentuh tanah: 494,5 cm.
Untuk rumus fisikanya : p=F/A dimana p: tekanan, F: gaya dan A: luas penampang.
Dimana rumus fisika ini sering disebar dalam versi plesetannya di sosial media dengan kalimat:
"Dalam hukum fisika, tekanan sebanding gaya dibagi luas penampang, jadi jika hidup lo banyak tekanan, itu berarti--lo kebanyakan gaya buat nampang"
Selamat pagi dan tetap MERDEKA!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H