Dan sekarang, kembali Urang Minang bergerak kembali. Setelah sempat terlihat "vakum" dan menjadi kegelisahan berdua dengan istri beberapa tahun lalu. Sekarang, bisa kita cek grup-grup Facebook urang Minang, bagaimana cara mereka berifikir dan bergerak di politik tidak sama dengan di tempat lainnya.
http://politik.kompasiana.com/2013/07/12/orang-minang-dan-diplomasi-572905.html
Militansinya mengagetkan. bagi yang berbeda kubu dengan Prabowo, siapkan mata dan telingan anda, sangat pedas bagi yang tidak siap membaca dan mendengarkannya.
Pernah saya berbincang dengan beberapa pedagang Minang di Tanah Abang dan Thamrin City tentang politik di tanah air ini, mereka menjawab: dulu leluhur kami datang (berpolitik), belanda yang bercokol 350 tahun terusir, lalu kini kami kembali datang untuk kemerdekaan Indonesia jilid kedua.
Statement yang membuatku kembali tersenyum. Senyum penuh harapan dan senyum karena teringat dengan sebuah tulisan setahun lalu tentang koin Rp.100 tahun 1978.
Ya, koin itu terdapat dua gambar di kedua sisinya. gambar rumah gadang dan gunungan wayang.
Pertanda?
Wallaualam bi shawab.
Selamat siang dan tetap MERDEKA...!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H