Istilah kebudayaan berasal dari kata Sansekerta yakni Buddayah, yang menjadi bentuk jamak dari kata Buddhi yang berartikan budi atau akal. Adapun dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah Culture, yang diserap dari bahasa latin yaitu Colere.Â
Kemudian arti dari Culture itu sendiri merupakan segala daya dan kegiatan manusia untuk mengolah dan merubah alam. Merubah alam yang dimaksud dalam konteks ini yaitu bagaimana manusia dapat mengolah alam untuk bertahan hidup.
Keberadaan kebudayaan sangat melekat dalam kehidupan masyarakat. Dikatakan demikian, karena kebudayaan sendiri hanya dapat dimiliki oleh manusia sebagai makhluk yang berakal dan berbudi pekerti.Â
Selain itu, kebudayaan juga tidak dapat lepas dari kehidupan manusia karena manusia merupakan bagian atau anggota dari masyarakat sebagai individu yang mendukung serta meneruskan suatu kebudayaan melalui proses belajar.Â
Yang dimana dijelaskan berdasarkan pengertian dari kebudayaan itu sendiri, Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan merupakan keseluruhan sistem, gagasan, tindakan serta hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan cara belajar.
Pada awalnya konsep kebudayaan menurut Tylor (1871) sebagai seorang bapak antropologi budaya, kebudayaan bersumber pada studi mengenai masyarakat-masyarakat primitif yang memiliki sisi praktis, sebagai suatu sumber kekuatan yang dimaksudkan untuk mempengaruhi banyak gagasan serta tindakan modern.Â
Serta menyusun sebuah hubungan apa yang dipikirkan dan dilakukan antar manusia-manusia purbakala tak berbudaya, dan mengenai apa yang dilakukan dan dipikirkan oleh manusia-manusia modern berbudaya, bukanlah suatu masalah ilmu pengetahuan teoritik yang tidak dapat diterapkan. Dikarenakan persoalan ini mengangkat masalah seberapa jauh tingkah laku dan pandangan modern berdasarkan pada landasan kuat ilmu pengetahuan modern yang paling masuk akal.
Berbeda dengan konsep kebudayaan menurut Linton (1945), kebudayaan yang dirumuskan olehnya menekankan pada faktor integrasi yang diraih melalui tingkah laku belajar. Menurutnya, kebudayaan menjadi konfigurasi dari tingkah laku yang dipelajari secara saksama dan hasil dari tingkah laku yang unsur-unsurnya diaplikasikan bersama-sama dan ditularkan oleh para warga masyarakat.
Dengan begitu dikatakan bahwasannya masyarakat dengan kebudayaan selalu hidup berdampingan dalam melewati perkembangan zaman, pergantian era, maupun memasuki abad baru. Saat ini, masyarakat memasuki abad ke 21 yaitu merupakan zaman yang ditandai dengan masyarakat mulai mengandalkan teknologi dalam kehidupannya sehingga dikenal juga dengan istilah era digital.
Era digital menjadi era yang terlahir dengan kehadiran digital, jaringan internet khususnya pada munculnya teknologi informasi komputer. Era digital juga dikenal sebagai masa dimana semua yang bersifat manual berubah menjadi otomatis, sesuatu yang bersifat rumit menjadi ringkas. Di era digital ini, manusia secara umum mempunyai gaya hidup baru yang dimana tidak bisa dilepaskan dari perangkat yang berbasis elektronik atau dalam kata lain memiliki ketergantungan terhadap digital.
Di gempuran era digital yang terjadi saat ini juga berpengaruh terhadap kondisi kebudayaan di Indonesia. Pengaruh yang diberikan oleh kehadiran digital pun dapat berupa pengaruh positif maupun negatif. Seperti yang kita ketahui bahwasannya Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam dengan ciri khas yang melekat pada masing-masing budaya tersebut di setiap wilayahnya.Â