Banyak literatur Islam yang membahas tentang fitrah, termasuk Al-Qur'an dan Hadis, serta tulisan-tulisan ulama terkenal seperti Al-Ghazali dan Ibn Taymiyyah. Psikolog Muslim modern juga telah melakukan penelitian tentang bagaimana fitrah berinteraksi dengan aspek-aspek psikologis lainnya.
Â
II. Â PEMBAHASAN
KONSEP FITRAH DALAM PSIKOLOGI ISLAM
Definisi Fitrah dalam Psikologi IslamÂ
Fitrah adalah istilah dalam bahasa Arab yang merujuk pada "kondisi asli" atau "kondisi alami" seseorang. Dalam perspektif Psikologi Islam, fitrah menggambarkan kondisi asli manusia yang diberikan oleh Allah sejak mereka lahir. Menurut ajaran Islam, setiap individu dilahirkan dalam keadaan fitrah yang bersih dan cenderung kepada kebaikan serta mengenal dan menyembah Tuhan mereka. Ini adalah aspek mendasar yang membentuk identitas manusia sejak lahir.
Dalam Islam, fitrah dipandang sebagai potensi bawaan yang cenderung kepada kebajikan dan kebenaran. Ini berarti bahwa manusia, secara alami, memiliki kemampuan untuk mengenali dan memilih jalan yang benar serta memiliki kecenderungan untuk melakukan perbuatan baik. Fitrah juga mencakup naluri manusia untuk mencari Tuhan dan memahami eksistensi-Nya. Kondisi ini mencerminkan kemurnian jiwa manusia sebelum dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti lingkungan, pendidikan, dan pengalaman hidup.
Pemahaman tentang fitrah ini sangat penting dalam Psikologi Islam karena memberikan kerangka kerja untuk memahami perilaku dan perkembangan manusia. Fitrah tidak hanya berfungsi sebagai titik awal bagi setiap individu tetapi juga sebagai panduan untuk mencapai kesejahteraan psikologis dan spiritual. Ketika seseorang hidup sesuai dengan fitrah mereka, mereka akan lebih mungkin untuk merasakan kedamaian batin dan kesejahteraan yang sejati. Sebaliknya, penyimpangan dari fitrah dapat menyebabkan konflik batin dan masalah kesehatan mental.
Islam mengajarkan bahwa fitrah manusia adalah kecenderungan alami untuk berbuat baik dan mengenal Allah. Namun, seiring dengan pertumbuhan, individu dipengaruhi oleh berbagai faktor eksternal yang dapat mengubah atau menutupi fitrah mereka. Faktor-faktor ini termasuk pendidikan yang mereka terima, lingkungan sosial tempat mereka tumbuh, dan pengalaman hidup yang mereka hadapi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, pendidik, dan masyarakat untuk memahami dan mendukung fitrah anak-anak agar mereka dapat berkembang menjadi individu yang sehat secara psikologis dan spiritual.
Dalam hal ini, ada sebuah hadis yang sangat relevan dan sering dikutip untuk menjelaskan konsep fitrah dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda:
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah (suci), maka kedua orang tuanyalah yang menjadikannya Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim).