Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tetanggaku yang Pertama Bisa Menolong Kita

18 Oktober 2022   07:32 Diperbarui: 18 Oktober 2022   07:48 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Takut di rumah hanya berdua Ade sama Alya . Jadi mainnya pindah ke rumah Alya saja . Di sini ramai ada kakak dan ibunya. Ya...sudah kalau kamu suka main di rumah Alya.

Waktu itu diriku pulang sekolah jam 12.30. Pas malam hari suamiku pulang kerja. Setelah makan dan keadaan santai. Lalu bercerita tentang 2 kejadian di rumah ini. Suamiku sangat kaget, masa di rumah anak kita.

 Dibiarkan Ade  bermain dengan teman-temannya tanpa pengawasan. Mungkin pengasuhnya sibuk mengasuh cucunya. Sudah ,Mah...sekarang tidak usah dititipkan lagi.

Sebentar lagi Ade Umar mau sekolah TK. Kalau pulang sekolah suruh ke sekolah mamah saja. Akhirnya kami sepakat tidak menggunakan jasa pengasuh. Tetapi suatu waktu masih butuh pengasuh juga. 

Ade Umar masuk sekolah TK langsung pulang ke sekolah. Kadang-kadang minta ijin mau main dengan temannya . Rumah temannya dekat dengan sekolah. Jadi janjian jam 12.00 sudah ada di sekolah. 

Kalau sekolah siang masuk jam 12.30 Ade Umar dibawa ke sekolah. Lalu bermain dengan teman sekolah TK. Ya...sambil menitipkan anakku. Diriku suka membawakan makanan dan minuman.

Untuk anakku dan teman-temannya. Tiap diriku sudah gajihan suka memberi uang jajan kepada temannya. Ibunya sangat senang dapat uang jajan. Sejak di sekolah TK sampai SD Ade Umar bermainnya di sana. 

Walaupun sudah tidak mengasuh anakku. Diriku masih memberi gajih 1/2 . Hitung-hitung membantu ekonomi mereka. Karena suaminya sudah lama jadi pengangguran. 

Setiap tahun masih dapat bingkisan lebaran dan THR. Sekarang anakku sudah berusia 15 tahun. Sekolah di SMK kelas 1. Kalau kita perlu dia suka minta bantuannya.  

Hanya anak yang paling besar sudah bekerja. Kasihan kalau tidak ada pemasukkan sama sekali. Paling minta mengawasi kalau Ade Umar lagi bermain di luar rumah. 

Kalau memberhentikan pekerja jangan sampai dengan kekerasan atau memarahinya. Anggap saja kejadian yang lalu tidak pernah terjadi. Bahkan penulis tidak memanggil atau memarahi dia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun