Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Teringat dengan Anakku

28 Agustus 2022   06:29 Diperbarui: 28 Agustus 2022   06:32 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Bayinya belum keluar juga ,Ada apa sebenarnya ???

Sekitar jam 18.30 perawat dapat tlp lagi dari dokter. Lalu diriku disuruh kaki ke atas agak melipat seperti perempuan yang mau melahirkan. 

Kulihat perawat bawa alat-alat seperti gunting dll. Setelah itu terasa seperti yang di gunting Mrs.V.Lalu keluar cairan berwarna kuning. Suamiku kaget...Mengapa ketubannya dipecahkan dokter belum datang ???

Setelah ketuban pecah bayi tetap tidak keluar. Perutku mules seperti yang mau melahirkan. Waduh .. rasa sakit tidak ketulungan.Sekitar 30 menit ,dibiarkan begitu saja setelah ketuban dipecahkan. 

Suamiku panik tolong...Bu,cari dokter jaga. Istriku kesakitan setelah ketuban dipecahkan sama ibu ???

Lalu suami lari mencari pertolongan . Datang seorang dokter jaga , diruh kasih oksigen . Karena bayinya tidak bernafas. Diriku menangis sejadi-jadinya. Kata dokter jaga ke suster. 

Apa yang terjadi pada pasien ??? 

Tadi sekitar 18.30 disuruh dokter di tlp katanya pecahkan ketuban ,biar bayi keluar . Ternyata bayi tidak keluar sambil menunduk suster tersebut.

Lalu dokter jaga menelepon seseorang . Beberapa menit datang seorang laki-laki berpakaian setelan atasnya putih. Ini ...Bagaimana kata dokter jaga ??? Langsung ditangani ,kasihan ibu dan bayinya !!!

Sekitar jam 21.00 baru masuk ruang operasi. Suamiku langsung marah-marah kepada dokter yang ada di ruangan ku. Kalau dari hari kemarin istriku harus dioperasi ( sesar ). 

Mengapa tidak dilakukan ketuban dipecahkan ,ternyata bayinya masih di dalam . Anda-anda harus bertanggungjawab . Kalau istriku dan bayinya terjadi sesuatu.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun