Di kota Bandung banyak sekali gedung-gedung bertingkat . Hasil sejarah kolonial Belanda sewaktu menjajah negara kita di Indonesia.Â
Kita menikmati gedung-gedung yang ditinggalkan. Bahwa ada gedung-gedung yang sudah direnovasi agar lebih indah dan cantik .
Contoh gedung yang ditinggalkan oleh penjajah . Adaptasi dengan gedung yang dibangun lebih bagus lagi. Karena gedung-gedung dahulu banyak yang terkena hama rayap.
Contoh gedung sejarah dari jajahan Belanda seperti :
1. Gedung RRIÂ
2. Gedung Musium GeologiÂ
3. Gedung SateÂ
4. Gedung Pos dan Giro di samping gedung Sate
5.Gedeung ITB
6. Gedung UPIÂ
dll
Masih banyak lagi gedung yang bersejarah di kota Bandung. Ada juga rumah-rumah kuno yang sekarang . Jadi lahan usaha .Kalau malam hari terasa serem kalau melewati gedung-gedung tersebut.
Ada rasa magic yang kita rasakan. Mungkin karena gedung yang sudah lama. Keren gedung angker dan penuh dengan penunggunya.Â
Ya...itu hanya banyak kabar burung. Bahwa gedung-gedung peninggalan penjajah terkesan serem dan angker. Hi...hi...hi...takut juga mendengarnya. Apalagi melihat sesuatu yang serem .
Seperti pengalamanku waktu kuliah dulu tahun 1999. Di sebuah universitas yang terkenal di kota Bandung. Setiap kuliah masuk dari jam 08.00-17.00.Â
Karena tempat kuliahku ada di dalam. Waktu itu penulis tidak bisa pakai kendaraan bermotor. Ya...terpaksa jalan kaki dari pintu gerbang utama ke tempat kuliah.
Terasa seram dan anggernya kalau melewati gedung-gedung tempat kuliah. Kalau menjelang magrib atau hujan rincik-rincik sekitar jam 3-4 sore.Â
Kebetulan penulis ingin ke kamar mandi harus ditemani oleh temanku. Bahkan sebaliknya temanku mau ke kamar mandi minta diantarkan.Â
Karena kesan magic dan angkernya gedung- gedung yang dipakai kuliah tersebut. Tidak terasa kuliahku sampai selesai juga dan akhirnya di wisuda.Â
Hasil perjuangan dalam menimba ilmu. Bisa dipakai dalam meningkat karierku sebagai guru. Walaupun penuh tantangan dan hambatan.Â
Bisa mengurus keluarga dan berbagi waktu untuk kuliah dan bekerja. Kita menginginkan lebih maju ,harus banyak berkorban dan ikhtiar .
Semoga tulisanku bermanfaat untuk pengunjung blog Kompasiana yang semakin luar biasa...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H