Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Orang Tua dan Guru Harus Bisa Berkerja Sama Dalam Meningkatkan Prestasi dan Karakter Peserta Didik di Abad Ke 21

31 Agustus 2017   00:24 Diperbarui: 31 Agustus 2017   00:32 1219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar di sekolah sangat tergantung kepada keterlibatan peran aktif dari orang tua,peserta didik dan guru.Guru melaksanakan kegiatan mengajar yang sangat penting dan peserta didik menjalankan aktivitas belajar dengan semangat.Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam proses pembelajaran yaitu kesiapan siswa dalam belajar.Kesiapan ini penting sebagai awal untuk melakukan suatu aktivitas termasuk dalam belajar.

Apabila siswa sudah siap untuk belajar, maka siswa tersebut akan belajar dengan semangat dan gembira.Walaupun ada kesulitan selama belajarnya, siswa akan terus belajar dan berusaha untuk mengatasi kesulitan belajar.Kesiapan siswa dalam belajar datang dari dirinya sendiri maupun dorongan dari orang tua. Pihak yang bertanggungjawab untuk meningkatkan kesiapan siswa dalam belajar di sekolah yaitu guru.Karena siswa sehari-hari melakukan proses pembelajaran bersama guru walaupun di sekolah hanya dengan waktu 2,5 jam untuk siswa kelas 1 dan 2, serta untuk kelas 3-6 hanya dengan waktu 5 jam.

Apa yang ditulis oleh Bapak Drs.H.Sukmana,MM.Pd dengan judul tulisan beliau yaitu "PAPA-MAMA TINGKATKAN KESIAPAN SISWA BELAJAR".Ada beberapa upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan kesiapan siswa belajar yaitu :

1.Pemahaman terhadap kondisi psikologis siswa.

2.Awali dengan apersepsi.

3.Penuhi permintaan siswa.

4.Adanya apersepsi terhadap siswa yang berhasil dalam belajarnya.

5.Memotivasi siswa untuk belajar.

6.Adakan curah perasaan dan pendapat.

7.Membangun hubungan atau komunikasi yang harmonis dengan siswa.

8.Akhiri proses pembelajaran dengan memberi kesan mendalam bagi siswa.

Ketika siswa mendapatkan kesan yang mendalam di akhir proses pembelajaran akan berdampak pada psikologis siswa.Siswa akan merasa siap untuk mengikuti proses pembelajaran dengan baik. Siswa agar siap untuk mengikuti proses pembelajaran kapan dan dimana.Saya sebagai wali kelas 1 SD merasa ada beberapa orang tua yang di rumah tidak memperhatikan kondisi anak-anaknya. Ada juga orang tua dari pagi sampai malam tidak pernah bertemu dengan orang tua. Karena orang tua pulang kerja, anak-anaknya sudah pada tidur.

Orang tua yang super sibuk kurang memperhatikan kondisi psikologis anak-anaknya. Disangka orang tua sudah memberikan yang diinginkan oleh anak-anaknya sudah cukup. Anak-anaknya di rumah dititipkan kepada asisten rumah tangga ( pembantu ). Saya mempunyai seorang murid di dalam kelas setiap hari kerjanya menyerut pensil, memupus tulisannya, mengganggu temannya yang sedang menulis.Saya perhatikan tulisannya sudah bagus, membaca baru mengeja.

Saya bertanya kepada muiridku itu:"Nak, Mengapa menulisnya tidak selesai dan sering dihapus jadi tulisanmu di dalam buku tidak ada. Lalu muridku menjawab:"Bu guru, saya sering memupus tulisannya harus bagus kata ayah, kalau tulisannya jelek nanti akan dipukul. Astagfirullah ....dalam hatiku, ko...ada orang tua seperti itu. Muridku berkata lagi:"Bu guru ayahku suka memarahi mamahku karena tidak bisa mengajari aku untuk menulis. 

Dari tulisanku di atas mudah-mudahan bisa merubah pola pikir orang tua yang negatif.Karena anak-anak adalah titipan dari Allah Subhanwataala yang harus diberi kasih sayang,dihargai,dihormati.Nanti juga anak-anak tersebut akan membalasnya dengan baik.Perbeda dengan orang tua yang mendidik kurang baik (masa bodoh ) hasilnya juga tidak baik.Setelah besar anak-anak tersebut akan balas dendam karena perlakuan masa kecilnya. Orang tua yang berpisah ( bercerai ), tinggal diasuh oleh kakek-nenek,paman-bibi,uwa  ini juga jadi penyebab dari anak-anak jadi berkepribadian /karakter yang kurang baik.  Semoga tulisanku ada guna dan manfaatnya bagi orang tua,guru dan anak-anak.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun