Mohon tunggu...
Sri Yamini
Sri Yamini Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah/Hoax Kurikulum 2013 Mau Diganti dengan Kurikulum yang Baru?

9 Agustus 2017   22:43 Diperbarui: 9 Agustus 2017   23:04 3727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa minggu yang lalu saya mendapat kiriman dari grup washap yang dishare oleh teman tentang "Kurikulum 2013 mau diganti dengan yang baru ???" Apakah berita tersebut benar/ hoax ???Di grup washap tersebut banyak yang memberikan komentar. Macam-macam komentar tersebut, hanya kebanyakan kurang mendukung seandainya kurikulum 2013 mau diganti.

Saya pribadi kurang setuju kalau kurikulum 2013 mau diganti. Karena waktu liburan sekolah guru-guru di sekolahku. Banyak yang mengikuti bintek kurikulum 2013 revisi 2017. Belum dikerjakan yang revisi sekarang harus diganti lagi kurikulumnya. Jadi seorang pendidik jadi bingung untuk membentuk karakter siswa-siswinya kalau seandainya kurikulum mau diganti dengan yang baru.

Kalau diibaratkan dengan contoh : seorang ibu sedang membuat kue tart,ada tamu terpaksa harus menyambut tamu tersebut.Sedangkan ibu tadi sedang mengocok telor,gula putih,terigu dsb bahan-bahan untuk membuat bolu tart.Kira-kira tinggalkan 30 menit kocokan tadi.Kira-kira apa yang akan terjadi kepada adonan tadi ???

Sudah terbayang hasil adonan tadi pasti bolu tartnya bantat/tidak jadi karena tidak mengembang.Begitu juga dengan pendidikan di Indonesia yang selalu ganti-ganti kurikulum. Apa yang terjadi terhadap perkembangan sikap,pengetahuan dan keterampilan bagi siswa-siswi kita. Orang tua yang menyekolahkan anak-anaknya pasti bingung.

Ada beberapa perubahan kurikulum sewaktu saya masih sekolah dulu dan sampai menjadi guru.Kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia untuk jenjang SD - SMA/STM/SMK (kalau saat ini ) dari sumber : http://edubagi.blogspot.co.id/2016/03/10-kurikulum-yang-pernah-berlaku-di.html seperti :

Kurikulum Tahun 1947

Kurikulum Tahun 1952

Kurikulum Tahun 1964

Kurikulum Tahun 1968

Kurikulum Tahun 1975 ( Waktu masih di sekolah SD )

Kurikulum Tahun 1984 ( CBSA=Cara Belajar Siswa Aktif )

Kurikulum Tahun 1994 Dan Suplemen Kurikulum 1999

Kurikulum Tahun 2004 ( KBK=Kurikulum Berbasis Kompetensi )

Kurikulum Tahun 2006 KTSP

Kurikulum Tahun 2013 (revisi tahun 2014,2015,2016,2017 )

Itulah uraian kurikulum yang pernah ada di Indonesia. Saya sebagai pendidik merasakan dan menerima bintek kurikulum pada tahun 2013 revisi tahun 2014 sebagai IN (Instruktur Nasional ) untuk guru kelas 1 SD. Saya mendapat pelatihan selama 1 minggu di LPMP Jawa Barat .Pada waktu itu dibimbing oleh Pak H.Tatang Sunendar,M.Pd dan Bu Ratna,M.Pd. Setelah bintek selama 1 minggu.

Beberapa bulan kemudian harus membimbing guru-guru di SDN Pajagalan 58 Kec.Astana Anyar Bandung selama 5 hari. Selama membimbing 5 hari dapat honor sebesar Rp 2.750.000.Saya tidak mutafik dengan honor tersebut dinikmati saja. Selanjutnya pulang ke sekolah membimbing guru-guru di sekolah dan di gugus tingkat kecamatan. Selama membimbing di tingkat gugus dapat juga honor.

Selama saya dilatih dan membimbing guru-guru. Otomatis harus meninggalkan murid-murid di sekolah diganti oleh guru honorer. Dari tahun 2014-saat ini saya lelah untuk menghadapi kurikulum baru. Karena yang mendapatkan pelatihan pasti alumni.

Waktu,pikiran,tenaga terkuras ke dalam kurikulum . Setiap ada perubahan/revisi kami yang membuat sebagai example untuk guru-guru yang lain. Walaupun dituntut dari peraturan bahwa guru harus mengembangkan PKB.Sedangkan tidak semua guru/pendidik yang mengembangkan PKB. Ada info tentang seminar,pelatihan,workshop,diklat ada yang gratis/berbayar tetap saja tidak tertarik untuk PKB.

Berikan berita yang tidak memberatkan guru-guru dalam mengajar dan dalam pembuatan adm sekolah.Apabila kurikulum diganti dengan yang baru,berikan keringanan dalam hal penilaiannya.Karena kurikulum 2013 guru-guru banyak yang mengeluh terlalu banyak penilaian.Kalau menurutku penilaian bisa cepat selesai kalau dikerjakan setiap hari cepat selesai,bukan di tumpuk kejar kebut semalaman.

Semoga tulisanku ini ada yang membaca dari kalangan pejabat yang berwenang untuk menjelaskan tentang berita tersebut. Kami mohon maaf bukan mau membangkang/melawan atas keputusan dari kebijakan pemerintah tentang kemajuan pendidikan dalam mengubah kurikulum.Demi kepentingan generasi penerus,harapan bangsa agar lebih maju,kreatif,inovatif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun