Mohon tunggu...
Sri Wulan Ika
Sri Wulan Ika Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo teman -teman... Nama saya Sri Wulan Ika Pamuji Rahayu. Saya adalah mahasiswa disalah satu universitas di Ponorogo.saya hobi menulis dan travelling. Saya sangat gemar menulis cerpen dan artikel ilmiah yang berbau sejarah dan penelitian.Semoga tulisan yang saya upload bisa menambah wawasan kalian ya... terima kasih 🙏

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Preservasi Sendang Beiji Desa Wayang dengan Metode Kearifan Lokal

21 April 2024   18:25 Diperbarui: 21 April 2024   18:37 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi penulis : 18 Januari 2024

Ponorogo merupakan sebuah kabupaten yang terletak dibagian Timur Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dijuluki sebagai Kota Reog ini memiliki wilayah sangat asri dan terbentang luas dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun, Trenggalek dan Pacitan dengan bentang alam yang berbentuk pengunungan dan memiliki banyak destinasi wisata alam yang menjadi incaran para pecinta alam didaerah provinsi Jawa Timur. 

Kabupaten Ponorogo adalah kota wisata yang kental akan tradisi kearifan lokal yang dilestarikan secara turun temurun dari generasi nenek moyang hinggaa sekarang. 

Kearifan lokal masyarakat Ponorogo meliputi Larungan sesaji Telaga Ngebel,Grebek Suro,Telaga Ngebel Air Terjun Coban Lawe, Makanan Tradisional,Bersih Sendang dan Tradisi lainnya


Salah satu tradisi yang masih dilestarikan secara turun temurun adalah prosesi bersih sendang Beiji yang terkenal di Dusun Sorodipo, Desa wayang , Kecamatan Pulung dan terletak dibagian paling timur kabupaten Ponorogo. 

Sendang Beiji ini merupakan mata air yang dijaga dan dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari dan pengairan sawah. Sendang Beiji ini menjadi saksi bisu gerilya pahlawan nasional jenderal Sudirman.

Menurut masyarakat setempat dahulu kala saat masih dalam masa penjajahan, pasukan jendral Sudirman beristirahat selama sepuluh hari didesa wayang dan membangun gubuk disekitar mata air tersebut. Sendang Beiji hingga saat ini masih tetap terjaga keasliannya dan memiliki pemandangan yang indah disekitar komplek persawahan milik warga.

Dokumentasi penulis : 18 Januari 2024
Dokumentasi penulis : 18 Januari 2024

Sendang Beiji sendiri merupakan mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan meskipun kemarau panjang. Masyarakat Dusun Sorodipo melakukan tradisi selamatan dan bersih Beiji setiap satu tahun sekali tepatnya dibulan Muharram atau awal tahun baru Hijriyah.

Tradisi bersih Beiji adalah tradisi yang dilakukan secara turun temurun dan disambut dengan antusias oleh warga sekitar. Prosesi bersih sendang Beiji diawali pagi hari dengan melakukan selamatan yang bertujuan memohon kelancaran dan kemakmuran untuk masyarakat Dusun Surodipo kemudian pemasangan sesajen dibawah pohon besar yang terletak di sekeliling sendang yang konon cerita yang dipercaya masyarakat adalah tempat tinggal mahluk halus penunggu sendang. 

Setelah upacara pembukaan selesai masyarakat setempat mengambil lele yang berjumlah tiga ekor dan dipindahkan dalam bak yang telah dibawa oleh warga sekitar. 

Ikan lele yang berada didalam sendang menurut penuturan warga sekitar adalah jelmaan sesepuh desa yang dahulu kala bertapa kepada untuk memohon pertolongan tuhan karena mengalami kemarau panjang dan akhir pertapaan munculah mata air yang hingga sekarang dikenal dengan sendang Beiji. Kegiatan selanjutnya yaitu masyarakat memasuki sendang dan menguras airnya hingga habis serta membersihkan sampah dan kotoran diarea sekitar sendang.

Setelah prosesi bersih Sendang Beiji biasanya masyarakat melakukan selamatan yang kedua untuk memohon agar air sendang segera terisi penuh seperti sedia kala dan tetap dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kehidupan sehari-hari dan pengairan sawah. 

Berdasarkan kepercayaan warga sekitar apabila tidak dilakukan tradisi bersih sendang segera rutin air yang keluar akan secara otomatis menjadi keruh meskipun tidak dalam kondisi hujan. 

Berdasarkan kepercayaan masyarakat selain melakukan kegiatan rutin bersih sendang Beiji juga ada suatu larangan untuk tidak menebang pohon keramat disekitar semdangdan dilarang keras untuk mengambil lele yang ada didalam sendang serta pantangan membuang sampah disendang secara sembarangan. 

Apabila larangan tersebut dilanggar masyarakat menyakini bahwasanya pelaku akan mengalami gangguan mental hingga meninggal dunia secara mendadak. Mitos tersebut dipercaya masyarakat secara turun temurun. 

Menurut perspektif sains dapat dijelaskan bahwasanya larangan tersebut sangat bermanfaat untuk kelestarian lingkungan dan sendang . Apabila pohon besar disekitar sendang ditebang maka resapan air akan berkurang sehingga sangat berkemungkinan sendang akan mengalami kekeringan, sedangkan larangan membuang sampah sembarang dapat diartikan bahwasanya merupakan bentuk proses pelestarian lingkungan larangan mengambil tiga ekor lele adalah bentuk menjaga ekosistem sendang dan menambah kesan eksotis bagi para wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun