Ponorogo merupakan sebuah kabupaten yang terletak dibagian Timur Provinsi Jawa Timur. Daerah yang dijuluki sebagai Kota Reog ini memiliki wilayah sangat asri dan terbentang luas dan berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun, Trenggalek dan Pacitan dengan bentang alam yang berbentuk pengunungan dan memiliki banyak destinasi wisata alam yang menjadi incaran para pecinta alam didaerah provinsi Jawa Timur.
Kabupaten Ponorogo adalah kota wisata yang kental akan tradisi kearifan lokal yang dilestarikan secara turun temurun dari generasi nenek moyang hinggaa sekarang.
Kearifan lokal masyarakat Ponorogo meliputi Larungan sesaji Telaga Ngebel,Grebek Suro,Telaga Ngebel Air Terjun Coban Lawe, Makanan Tradisional,Bersih Sendang dan Tradisi lainnya
Salah satu tradisi yang masih dilestarikan secara turun temurun adalah prosesi bersih sendang Beiji yang terkenal di Dusun Sorodipo, Desa wayang , Kecamatan Pulung dan terletak dibagian paling timur kabupaten Ponorogo.
Sendang Beiji ini merupakan mata air yang dijaga dan dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kebutuhan sehari-hari dan pengairan sawah. Sendang Beiji ini menjadi saksi bisu gerilya pahlawan nasional jenderal Sudirman.
Menurut masyarakat setempat dahulu kala saat masih dalam masa penjajahan, pasukan jendral Sudirman beristirahat selama sepuluh hari didesa wayang dan membangun gubuk disekitar mata air tersebut. Sendang Beiji hingga saat ini masih tetap terjaga keasliannya dan memiliki pemandangan yang indah disekitar komplek persawahan milik warga.
Sendang Beiji sendiri merupakan mata air yang tidak pernah mengalami kekeringan meskipun kemarau panjang. Masyarakat Dusun Sorodipo melakukan tradisi selamatan dan bersih Beiji setiap satu tahun sekali tepatnya dibulan Muharram atau awal tahun baru Hijriyah.
Tradisi bersih Beiji adalah tradisi yang dilakukan secara turun temurun dan disambut dengan antusias oleh warga sekitar. Prosesi bersih sendang Beiji diawali pagi hari dengan melakukan selamatan yang bertujuan memohon kelancaran dan kemakmuran untuk masyarakat Dusun Surodipo kemudian pemasangan sesajen dibawah pohon besar yang terletak di sekeliling sendang yang konon cerita yang dipercaya masyarakat adalah tempat tinggal mahluk halus penunggu sendang.
Setelah upacara pembukaan selesai masyarakat setempat mengambil lele yang berjumlah tiga ekor dan dipindahkan dalam bak yang telah dibawa oleh warga sekitar.