Sumber :Desain Canva/Dokpri/ Sri Wulandari
Wahai sang pemberi nyawa
Kau hadirkan dia dalam rahim bunda
Suka dukapun dirasakannya
Sembilan bulan mengandungnya
Dan lahirlah dirinya yang ditunggu dan dinantikan orang tuanya
Melahirkan dan memiliki keturunan adalah cita-cita wanita
Menyusui ,mengajarkan makan, cara berjalan sampai mampu berjalan sendiri
Adalah hal terindah yang dinanti nanti
Dan tiba saatnya, dia  tumbuh dan bisa berbicara
Ramai dan crewet akibat ulahnya
Lelahkanpun dirasakan yang mengandungnya, tiba masa di saat menenangkannya dalam lelap tidurnya terlihat sedih diraut wajah ibunya
Membayangkan pelukan hangatnya di tolak anaknya, karena malu dan merasa dewasa
Jarakpun menghantarkan merekaÂ
Jika masa remajanya telah menemaninya
Sang ibupun akan merasa sedih dibuatnya
Akan perasaan yang hadir, hanya tentang dunia dirinya sebagai remaja, yang mulai mengenal suka lawan jenisnya
Cinta ya itu namanya, anakku mengenal cinta
Kesepian pun melanda, pelukan hangat pun hilang secara nyata hanya bayang -bayangÂ
pelukan ibu yang membayangi pernah mengelus dan mencium nya dalam tidur
Nak pesanku padamu, jangan main main dengan perempuan dikala remaja.
 Jikapun jatuh cinta melanda hatimu
Curhatlah pada ibumu,petuah pun akan ibu beri padamu
 Menemani rasa cinta hadir di dalam dirimu
 tanpa menghalangi rasa itu, namun akan
 memberi pandangan yang baik kepadamu.Â
Buat mu anakku doa terbaik akan cita dan cintamu
Semoga kelak kau masih mengingatku anakku
Sri W
Senin, 7 November 2022
#tantangan menulis ke 6
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H