Nama: Sri Wening
Nomer Induk Mahasiswa  2300003014
Dosen Pengampu: Dr. Riana Mashar, M. Si., Psikolog
Pengaruh Stimulasi pada Anak Usia 0-12 Bulan Terhadap Tumbuh Kembang Anak
 Usia 0 sampai dengan 12 bulan merupakan fase pertama dalam seseorang hidup di dunia.
Pada fase ini mereka banyak berkembang, entah secara fisik, psikologi, maupun kognitif. Masa ini
adalah masa yang sangat penting dan terjadi sangat cepat. Memahami dan mendukung anak pada
masa ini adalah kunci penting dalam memastikan bahwa mereka dapat tumbuh dengan baik.
Memantau tanda-tanda perkembangan dan memberikan perhatian lebih pada fase ini juga
merupakan tugas penting yang harus diperhatikan orang tua.
 Pada masa ini kemampuan motorik dan sensorik mereka sangat aktif dan sangat mudah
dipengaruhi. Mereka dapat merespon lingkungan sekitar meski hanya dengan tangisan. Untuk itu
penting bangi orang tua memberikan stimulasi pada usia ini karena dapat mempengaruhi tumbuh
kembang anak pada masa depan.
 Perkembangan pada usia ini tentunya dibutuhkan stimulasi-stimulasi kecil untuk memberikan
dukungan atau rangsangan supaya anak dapat bertumbuh kembang secara optimal. Sebuah
penelitian mengatakan 200 juta anak di dunia tidak memenuhi potensi perkembangan mereka
sendiri, mereka mengalami keterlambatan motorik, keterlambatan berbicara atau berbahasa, dan
gangguan perilaku seperti hiperaktif dan autisme. Mirisnya Indonesia dalam hal ini menyumbang
angka yang tidak sedikit yaitu 29,9% (World Health Organization (WHO) 2018).
 Contoh stimulasi anak usia 0-12 yang dapat dilakukan meliputi:
A. Stimulasi fisik atau tummy time
Istilah tummy time tentunya tidak asing lagi bagi ibu-ibu, tummy time atau membaringkan
bayi pada keadaan tengkurap. Perlu diperhatikan, membaringkan bayi harus pada tempat
yang datar dan aman, bisa dilakukan di matras. Kegiatan ini membantu bayi memperkuat
otot-otot leher, bahu, dan punggung serta dapat melatih anak untuk belajar merangkak.
B. Stimulasi mengajak berbicara bayi
Mengajak bayi berbicara dengan nada yang lembut dan Bahasa yang jelas. Meski mereka
belum memahami atau mengerti istilah atau kata-kata kita, mereka bisa merasakan intonasi
dan emosi yang terdapat dalam suara yang kita keluarkan. Hal ini dapat memberikan
rangsangan pada bayi supaya bayi dapat cepat bisa berbicara.
C. Memberikan mainan yang interaktif
Pemilihan mainan pada bayi usia 0-12 bulan tidak sembarangan. Pilih mainan yang
dirancang khusus untuk bayi usia tersebut seperti mainan yang empuk seperti
teather(gigitan berbahan silikon), mainan yang dapat diputar dan ditarik, ataupun bola kecil. Mainan tersebut dapat merangsang bayi mengembangkan motoriknya, merangsang
indera mereka untuk bergerak, serta melatih kesabaran bayi sejak dini.
D. Pengenalan lingkungan di luar rumah
Pada bayi usia 1 tahun mereka mulai dilatih mengeksplor lingkungan luar. Ajak mereka
bermain-main ke taman, kebun binatang, kegiatan ini dapat melatih mereka belajar berjalan
dan melatih kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar.
E. Stimulasi melalui sensorik
Bayi membutuhkan permainan sensorik untuk merangsang Indera-indera pada bayi
seperti peraba, penglihatan, penciuman, pendengaran. Dibutuhkan permainan-permainan
seperti bermain air untuk melatih Indera perabanya, mendengarkan music untuk melatih
Indera pendengarnya, permainan cilukba untuk melatih fokus penglihatan bayi.
F. Stimulasi Rutinitas atau konsistensi pada jadwal kegiatan bayi
Pemberian jadwal kegiatan yang konsisten seperti jadwal mandi, makan, tidur dapat
membuat bayi lebih cepat merespon apa yang akan dilakukanya. Bayi juga akan merasa
waktu istirahatnya lebih berkualitas dengan penjadwalan yang sesuai dan konsisten.
G. Stimulasi sosial
Interaksi pada lingkungan keluarga dan teman sebaya sangat dibutuhkan si kecil untuk
menunjang kebutuhan jiwa sosialnya. Mereka membutuhkan dinamika sosial dan
mengembangkan keterampilan jiwa sosial dasar. Ajak anak untuk bermain minimal
berkumpul dengan teman sebayanya.
 Memberikan stimulasi yang tepat pada anak usia 0-12 bulan bukan hanya tentang memenuhi
kebutuhan perkembangan fisik dan mental mereka, tetapi juga merupakan investasi dalam masa
depan mereka. Dengan memberikan lingkungan yang kaya akan interaksi dan stimulasi yang
mendukung, orang tua membantu membangun fondasi yang kokoh untuk kemampuan anak-anak
berkembang secara maksimal. Dengan demikian, setiap interaksi dengan bayi di usia ini memiliki
arti yang mendalam dalam membentuk individu yang mandiri, cerdas, dan sosial secara
keseluruhan.
DAFTAR PUSTAKA
Nuke Aliyya Tama, H. (2021). DETERMINAN STATUS PERKEMBANGAN BAYI USIA 0 – 12 BULAN. Jurnal
Mahasiswa BK An-Nur : Berbeda, Bermakna, Mulia, 7, 74-79.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H