Mohon tunggu...
Sausan Al Ward
Sausan Al Ward Mohon Tunggu... Penulis - Penulis dan MC

Suka Menulis, MC pemerintahan. Pernah menjadi Presenter di stasiun TV lokal. Meraih Juara II MC antar instansi Provinsi Riau (2014). Menjuarai beberapa lomba cerpen dan cerita anak

Selanjutnya

Tutup

Trip

Berkunjung ke Yogyakarta, Bus Jogya Heritage Sarana Berwisata

16 Desember 2024   16:22 Diperbarui: 16 Desember 2024   16:34 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: dokumen pribadi

sumber: dokumen pribadi
sumber: dokumen pribadi

Begitu akan berangkat kami berkumpul dan mendapatkan breafing dari petugas terkait perjalanan yang dilakukan. Kemudian kami diberikan kartu peserta pengguna Bus JHT.

sumber: dokpri
sumber: dokpri

Kami bersiap memasuki bus meskipun hujan terus mengurung kota Jogja. Ada dua bus terparkir di depan JTTC yaitu bus Malioboro yang bewarna merah dan bus keraton bewarna kuning. Karena hujan saya hanya mengambil foto bus merah sedangkan bus kuning tertutup sebelahnya.

Kami terdiri dari 11 orang terbagi menjadi dua bus. Saya dan empat teman saya menaiki bus merah sisanya bus kuning. Sebenarnya satu bus terdiri dari delapan penumpang. Namun, sebagian peserta kegiatan ada yang membatalkan perjalanan sehingga tidak penuh.

Ketika sudah berada dalam bus, kami diminta untuk mengenakan sabuk pengaman. Ada satu driver dan satu edukator yang akan mendampingi dan menjelaskan setiap titik yang dilalui.

Ada beberapa rute yang tersedia. Kami melalui rute Colonial Heritage: meeting point-Tugu Pal-StasiunTugu-Malioboro-Titik Nol Km-Bintaran-Kotabaru-Meeting Point. Meskipun hujan baik penumpang maupun educator tampak semangat. Sepanjang perjalanan, edukator menjelaskan semua titik Lokasi lengkap dengan sejarahnya.

Kami melewati tempat-tempat sejarah yang sekarang sudah berubah menjadi berbagai gedung baik gedung pemerintahan maupun pusat perbelanjaan. Ketika melewati pasar kranggan edukator membuat kami menelan ludah karena menjelaskan wisata kuliner di tempat ini, salah satunya sate Klatak, berasal dari bantul. Apalagi suasana hujan yang identik dengan lapar. Hehe.

Sangat banyak penjelasan yang diberikan oleh edukator. Seperti Tugu Jogja yang menjadi landmark kota Yogyakarta. Bangunan setinggi sepuluh meter ini dibangun masa Belanda tahun 1889 setelah dilakukan renovasi.

Edukator juga menjelaskan bangunan Hotel Tugu, hotel pertama di Yogyakarta. Masa Kolonial Belanda Yogyakarta termasuk enam kota besar di Pulau Jawa. Sehingga, terdapat bangunan hotel dan edukasi tabel manner. Sedangkan hotel kedua yaitu Grand Inna Malioboro. Banyak sekali informasi yang disampaikan oleh edukator dan menjadi pegetahuan bagi wisatawan.

Luar biasa pelayanan bus JHT yang kami rasakan. Fasilitas bus ini gratis dan memberikan kepuasan bagi pengunjung. Walalupun gratis fasilitas pemandu wisata yang disebut edukator yang sangat ramah, membuat kami nyaman selama perjalanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun