Mohon tunggu...
Sri Wardah Harahap
Sri Wardah Harahap Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

manusia biasa yang berusaha untuk selalu memberi manfaat dimana pun ia berada

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Haram hukumnya, Oleh Karenanya Jauhi Syirik!

21 Januari 2025   05:05 Diperbarui: 21 Januari 2025   05:34 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Untuk menjaga keimanan dan akidahnya tetap murni, setiap Muslim harus menghindari syirik, yang merupakan dosa besar. Dengan memahami definisi, jenis, dan dampak syirik terhadap kehidupan individu dan masyarakat, umat Islam diharapkan dapat lebih waspada terhadap praktik syirik di sekitar mereka. Pendidikan tauhid sangat penting untuk menghindari syirik dan memperkuat hubungan dengan Allah. Sebagai umat Muslim, marilah kita berkomitmen untuk menjauhi segala bentuk syirik demi kehidupan spiritual yang lebih baik dan agar kita senantiasa berada di jalan-Nya yang lurus.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, S. N., Pinasti, J., Rahmadani, D., Rahman, M. A., & Wismanto, W. (2024). Syirik dan Dampaknya Bagi Kehidupan Manusia. Mutiara: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah, 2(1), 437-450.

Pramesty, A., Khalisyah, A., Delima, D., Madina, F., Mayasari, F., & Wismanto, W. (2025). Membedah Syirik: Bahaya Tersembunyi Yang Mengancam Umat Manusia. Karakter: Jurnal Riset Ilmu Pendidikan Islam, 2(1), 80-88.

Saujani, M. A. N., Mukmin, R. H., Ratriana, R., Violita, D. N., Syakirah, R. D., Atsariyya, F., & Parhan, M. (2024). Syirik Dalam Kehidupan Modern: Bahaya Yang Tak Terduga Dan Solusi Masa Kini. Jurnal Budi Pekerti Agama Islam, 2(3), 224-230.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun