Mohon tunggu...
Sri Wangadi
Sri Wangadi Mohon Tunggu... Penulis - 📎 Bismillah

📩 swangadi27@gmail.com 🔁 KDI - BTJ

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Bagaimana Hukum Sedekah Jika Masih Punya Utang?

27 April 2022   05:05 Diperbarui: 27 April 2022   05:12 1370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan ramadan selalu menjadi momen yang dinantikan umat muslim untuk melakukan berbagai amalan kebaikan. 

Sedekah adalah salah satu amalan di bulan ramadan yang membuat umat islam berlomba-lomba untuk melakukannya karena sedekah di bulan ramadan memiliki banyak keutamaan dibandingkan sedekah di bulan lain.

Sayangnya, banyak yang ingin bersedekah namun terhalang oleh utang yang belum terbayarkan. 

Yang menjadi pertanyaan adalah apakah boleh bersedekah jika masih memiliki utang? mana yang harus diutamakan, bersedekah atau membayar utang?

Dijelaskan dari hadits riwayat Ahmad dan Muslim, Rasulullah bersabda: "Jika salah seorang di antara kamu miskin, hendaklah dimulai dengan dirinya. Dan jika dalam itu ada kelebihan, barulah diberikannya buat keluarganya. Lalu bila ada kelebihan lagi, maka buat kaum kerabatnya" atau sabdanya "buat yang ada hubungan kekeluargaan dengannya. Kemudian bila masih ada kelebihan, barulah untuk ini dan itu"

Dan mereka menanyakan kepadamu (tentang) apa yang (harus) mereka infakkan. Katakanlah, "Kelebihan (dari apa yang diperlukan)." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkan (Q.S  Al-Baqarah : 219)

Dari hadits dan ayat tersebut kita bisa memahami bahwa Allah menganjurkan kita untuk mendahulukan kewajiban sebelum melakukan amalan yang dianjurkan.

Jangan sampai memaksakan diri untuk bersedekah, sementara lalai akan kebutuhan diri sendiri dan keluarga. 

Islam mengajarkan kita agar mencari rezeki untuk keperluan diri sendiri dan orang-orang yang di bawah tanggungan, dan jika ada kelebihan rezeki maka Allah menganjurkan agar memberikan sebagian dari kelebihan harta tersebut.

Para ulama berpendapat bahwa pelunasan utang lebih wajib dilakukan sebelum bersedekah.

Hukum membayar utang adalah kewajiban kita kepada orang lain yang harus dibayarkan, sementara sedekah sifatnya anjuran. Untuk itulah kita dianjurkan untuk bersedekah setelah kebutuhan pribadi terpenuhi.

Sengaja menunda-nunda untuk melunasi utang padahal mampu membayarnya sama saja berbuat dzalim kepada orang yang memberi utang. 

Utang adalah hal yang hukumnya wajib untuk dibayar. Jangan hanya karena ingin melakukan amalan kebaikan namun melalaikan kewajiban yang harus dipenuhi.

Sebenarnya, sedekah memiliki dimensi yang sangat luas. 

Bersedekah tidak harus berupa materi atau harta benda semata, sedekah bisa dilakukan dengan tenaga, ilmu atau ide pemikiran. 

Sedekah yang paling mudah dilakukan setiap waktu adalah tersenyum. Dengan tersenyum kepada orang lain, sama saja telah bersedekah dan Insha Allah akan mendapat pahala. Senyum dapat membuat kebahagiaan bagi diri sendiri dan orang lain yang melihatnya.

Nabi bersabda: "Senyumanmu di hadapan saudaramu adalah sedekah bagimu." (HR. Tirmidzi).

Jadi, jika belum mampu sedekah dengan materi, maka lakukanlah dengan sedekah yang paling mudah dan murah terlebih dahulu, seperti tersenyum. 

Jangan memaksakan sesuatu yang belum mampu dilakukan, karena ada banyak jalan untuk melakukan kebaikan, kita tinggal memilih jalan mana yang akan kita lalui.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun